Masuk SMAN Favorit di Depok Harus Siapkan Rp 8 Juta
Penerimaan Siswa Baru
Rabu, 01 Juli 2009 18:11 WIB 0 Komentar
Penulis : Kisar Rajaguguk
DEPOK--MI: Harapan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke SMA Negeri berstandar Internasional di Kota Depok, Jawa Barat pupus. Pasalnya, orang tua dipungut biaya mahal. Untuk biaya pembangunan Rp8 juta per siswa belum termasuk uang sekolah sebesar Rp450 ribu per siswa per bulan.
Alasan pihak sekolah menarik uang pembangunan dan uang sekolah sebesar itu karena sekolah telah berstandar internasional. SMA Negeri yang memungut biaya mahal tersebut adalah SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2.
Nurlinda Siahaan, 36, warga RT 007 RW 05 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok, salah satu orangtua mengatakan, ia terpaksa membatalkan pendaftaran sekolah anaknya bernama Sinta, 15, di SMA Negeri 1. Hal itu dilakukannya, karena tidak sanggup bila harus membayar uang pembangunan Rp8 juta dan uang sekolah Rp450 ribu per bulan.
"Saya tidak sanggup bila harus membayar uang pembangunan sebesar itu, kendati nilai rata-rata anak saya melampaui syarat minimal nilai rata-rata untuk masuk ke SMA itu sebesar 7. Sementara Nilai Ebtanas Murni (NEM) anak saya sebesar 33,60. Adapun nilai rata-ratanya mulai dari kelas 1 hingga kelas 3 SMP sebesar 8," ujarnya, Rabu (1/7).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Ety Suryahati, yang diminta komentarnya tentang besarnya uang pembangunan sekolah bertaraf internasional menerangkan bahwa hal itu merupakan kebijakan langsung dari Departemen Pendidikan Nasional. "Kami hanya menjalankan saja kebijakan dari pusat," tuturnya.
Ia menambahkan, memang ada kekhususan dalam sekolah berstandar internasional itu. "Kelak siswa yang lulus dari sekolah berstandar internasional mendapatkan tiga ijazah, yakni sertifikat komputer, sertifikat kemampuan berbahasa asing, dan ijazah SMA," jelasnya. (KG/OL-06)

0 komentar:
Posting Komentar