Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Jumat, Oktober 02, 2009

Tiga Dusun Tertimbun Longsor, 400 Hilang


Gempa Sumatera Barat

Evakuasi baru dilakukan hari ini dengan tenaga manusia dan alat seadanya.

Jum'at, 2 Oktober 2009, 15:47 WIB
Ita Lismawati F. Malau

VIVAnews - Tiga dusun di Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman Sumatera Barat tertimbun longsor saat gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang wilayah itu, Rabu lalu. Namun, evakuasi baru dimulai hari ini.

Tiga dusun yang tertimbun longsor itu adalah Dusun Kepala Koto, Lubuk Laweh, Cimanak. Pantauan VIVAnews, Jumat 2 Oktober 2009, tak ada bangunan yang tampak di ketiga dusun itu. Tanah yang berasal dari bukit di belakang dusun menutupi areal tiga dusun.

Evakuasi yang dimulai hari ini hanya menggunakan tenaga manusia gabungan dari warga, polisi, dan Taruna Siaga Bencana dengan alat seadanya. Padahal, ketiga dusun yang bersebelahan ini cukup dekat dengan Kota Pariaman. Ketiga dusun bisa dicapai dengan 30 menit perjalanan dengan kendaraan.

Dari ketiganya, Dusun Cimanak yang terisolasi. Untuk mencapai Dusun Cimanak, harus melalui dusun Kepala Koto terlebih dahulu.

Bupati Padang Pariaman Muslim Kasim memperkirakan ada 400 warga yang tertimbun di tiga dusun ini. Dari evakuasi hari ini, tiga jasad warga bisa dievakasi. Jasad itu langsung dibawa ke posko gempa yang tak jauh dari lokasi.

Ratusan warga mengerumuni lokasi tiga dusun itu untuk mencari informasi soal sanak saudara mereka.

Laporan: PRB | Padang

Sumber: VIVAnews





Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Keluarga Korban Kecewa Proses Evakuasi Lamban


Gempa Sumatera Barat

"Kalau melihat cara kerja mereka, saya optimis anak saya bisa diselamatkan,"

Jum'at, 2 Oktober 2009, 16:01 WIB
Amril Amarullah

VIVAnews - Keluarga korban gempa yang menunggu proses evakuasi sejak Rabu, 30 September 2009 di Hotel Ambacang mulai kecewa dengan petugas pemerintah yang dinilai lamban mengevakuasi korban.

Niko salah satu orang tua korban bernama Oktalia (16 tahun), kesal karena banyak korban yang seharusnya bisa diselamatkan, tetapi karena terlalu lama terpendam, jadi banyak yang meninggal.

"Kalau melihat cara kerja mereka, saya optimis anak saya bisa diselamatkan," kata Niko saat ditemui VIVAnews, di lokasi.

Menurut Niko, walaupun banyak petugas yang datang, tetapi sedikit yang bekerja. "Personel banyak yang bergeraka, tetapi hanya sedikit yang berani masuk," tuturnya.

Karena itu, dia berharap pemerintah bisa lebih cepat dan tanggap. "Ini bukan kasus kecil, bila tidak segera ditanggapi, berapa banyak lagi nyawa yang akan melayang karena terlalu lama di evakuasi," keluhnya.

Dia juga berharap, selain Suci dan Sari yang berhasil dikeluarkan, korban lainnya yang masih tertimbun masih dalam kondisi hidup, karena masih ada sekitar 15 orang lainnya yang belum berhasil dikeluarkan.

Sementara, keluarga korban yang masih tertimbun di reruntuhan gedung Hotel Ambacang hingga sore ini masih setia menunggu nasib keluarganya hingga berhasil di keluarkan.

Laporan: Eri Naldi | Padang

Sumber: VIVAnews






Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Ratusan Rumah dan Puluhan Sekolah di Jangkat Porak-poranda


Jumat, 02 Oktober 2009 13:21

BANGKO – Ratusan rumah warga dan puluhan sekolah di lima desa dalam Kecamatan Jangkat, Kabuapten Merangin porak-poranda akibat guncangan gempa 7,6 SR yang mengguncang Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/9) dan 7,0 SR di Kabupaten Kerinci, Kamis (1/10).

Data Sementara yang berasil reporter Infojambi.com di Kecamatan Jangkat hingga pukul 10.00 WIB, Jum’at (2/10), kerugian materil akibat gempa di lima desa, masing-masing, di Desa Renah Kemumu 80 rumah warga rusak ringan dan berat, 1 Mesjid rusak berat, 3 lokal SD rusak berat, 30 persawahan rusak berat dan ringan. Desa Muara Madras, 3 rumah rusak ringan dan 3 rusak berat, dua SD rusak ringan dan 4 rusak berat, 2 lokal SMP rusak berat, SMA 5 lokal, sebuah kantor pos rusak ringan, kantor camat dan PPK rusak berat, Dinas Pendidikan rusak berat, puskesmas rusak ringan, lima unit KORAMIL retak-retak, Polsek Jangkat rusak berat.

Desa Lubuk Pungguk, 1 rusak ringan dan 3 rusak berat, sebuah SD dan 3 Mesjid rusak ringan. Desa Pulau Tengah, 3 rumah rusak berat, 1 rusak ringan, 4 SD rusak ringan, 1 rusak berat, 2 SMP rusak ringan dan 1 rusak berat, 1 Mesjid rusak berat, 3 rusak ringan, 3 perkantoran rusak ringan dan 1 rusak berat. Desa Renah Alai, 1 rumah rusak ringan dan sebuah puskesmas rusak berat.

Di Kecamatan Sungai Tenang sebuah irigasi sepanjang 30 meter tertimbun tanah dan sebuah SD rusak berat.

Hingga siang ini Desa Renah Kemumu masih terisolir, karena jarak jalan dari Kota Bangko ke Kecamatan Jangkat berjarak sejauh 48 km, hanya bisa dilalui mobil 13 km, roda dua 15 km dan harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 20 km. Sepanjang jalan banyak jalan yang longsor. (infojambi.com/TIM)


Sumber: infojambi



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Nasib Mahasiswa Kerinci di Padang Belum Diketahui

Kamis, 01 Oktober 2009 12:39

PADANG - Pasca gempa 7,6 SR di Sumatera Barat, Rabu (30/3), sejumlah mahasiswa asal Kerinci yang kuliah dan sekolah di Kota Padang sulit dihubungi. Di Kota Padang terdapat ratusan mahasiswa asal Kerinci yang kuliah di berbagai perguruan tinggi.

Sebagian besar mahasiswa Kerinci tinggal di kawasan Ulak Karang, Kota Padang. Di kawasan tersebut banyak bangunan runtuh akibat gempa, sehingga dikhawatirkan banyak mahasiswa Kerinci ikut jadi korban gempa.

Seorang mahasiswi asal Kerinci yang dihubungi Infojambi.com sejak Rabu malam (30/9), masih belum berhasil dihubungi hingga Kamis siang (1/10). Rifki Adytia, mahasiswa Kerinci yang kost di kawasan Air Tawar, Kota Padang, juga belum diketahui keadaannya.

Pantauan Infojambi.com di Kota Padang , Kamis (1/10), puluhan gedung besar di Kota Padang rusak. Di daerah Pondok, perkampungan warga Tionghoa, bangunan rata dengan tanah. Disana ditemukan beberapa mayat dalam kondisi tidak utuh yang belum dievakuasi.

Hotel Ambacang di Jl Bundo Kanduang, masih terdapat banyak korban yang terjebak di lantai-3. Evakuasi sulit dilakukan karena lantai-1 hotek rusak berat. Pihak hotel belum bisa memastikan jumlah korban yang terjebak dalam hotel. Saat gempa terjadi hotel sedang penuh. Akibat gempa Plaza Andalas dan di Pasar Raya terbakar. (infojambi.com/EZA)


Sumber: infojambi



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Gempa Sumatera Barat. Presiden Berangkat ke Padang

02 Oktober 2009

indosiar.com, Padang - Sebelum bertolak ke lokasi bencana, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Halim Perdanakusumah, Jakarta, sempat memimpin rapat koordinasi untuk menangani para korban musibah gempa Padang, Sumatera Barat.

Presiden dalam rapat ini menerima laporan terkait langkah tanggap darurat bencana yang telah dilakukan. Diantaranya, laporan dari Wakil Presiden Yusuf Kalla, Kepala BMKG, serta laporan telepon dari Gubernur Sumatera Barat dan Gubernur Riau.

Presiden menginstruksikan agar penanganan gempa dimaksimalkan dengan melibatkan sumber daya yang ada, dengan langkah yang cepat dan tepat sasaran.

Pemerintah telah menyediakan dana tanggap darurat Rp 100 milyar serta dana cadangan Rp 150 milyar, untuk penanganan bencana selama 2 bulan kedepan.

Usai memimpin rakor, Presiden beserta Ibu Ani Yudhoyono bertolak ke Padang dan mulai Jumat pagi ini (2/10/2009), Presiden membuka kantornya hingga dua hari kedepan di lokasi bencana.(Budiyono/Ijs)


Sumber: indosiar



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Meski Anggaran Terbatas, Pemprov Maluku Tetap Berikan Bantuan untuk Korban Gempa

Jumat, 2 Oktober 2009 | 14:58 WIB |
Posts by: Sugeng Wibowo |
Kategori: Berita Terkini, Maluku, Nasional

AMBON | SURYA Online - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku akan memberikan bantuan kepada masyarakat korban gempa di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), antara lain dengan memberikan bantuan dana untuk pembangunan fasilitas ibadah Masjid.

“Kita baru selesai rapat membahas masalah bantuan korban bencana dan Pemprov sudah memiliki nomor rekening bencana di PT. Bank Maluku sehingga masyarakat yang ingin berpartisipasi meringankan beban penderitaan korban gempa Padang bisa menyumbang lewat rekening ini,” kata Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu di Ambon, Jumat (2/10).

Menurut Gubernur, rencana pemberian bantuan korban gempa Padang akan sama persis dengan yang diberikan Pemprov untuk korban gempa Jawa Barat dengan jalan membangun Masjid bagi umat untuk melaksanakan ibadahnya. Nilai bantuan untuk pembangunan Masjid korban gempa Jawa Barat mencapai Rp 250 juta sedangkan untuk korban bantuan gempa Padang, nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Sekarang ini, banyak relawan maupun aparat TNI dan Polri yang turun langsung ke berbagai lokasi bencana di Padang, sehingga Pemprov Maluku tidak mengirimkan bantuan tenaga relawan.

“Jadi kita tidak mengambil bagian dalam tanggap darurat seperti ini tapi terlibat langsung dalam program rehabilitasi dengan membangun masjid untuk diserahkan kepada Pemda dan masyarakat Kota Padang,” kata Gubernur.

Anggaran untuk mengirimkan relawan akan digabungkan dengan bantuan masyarakat melalui rekening bencana Pemprov di Bank Maluku untuk digunakan membangun Masjid. Pemprov Maluku mengambil kebijakan tersebut mengingat terbatasnya anggaran pemerintah daerah, dan mengirimkan tim relawan ke lokasi gempa membutuhkan dana yang besar. ant


Sumber: SURYA Online



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Jusuf Kalla: Rehabilitasi Gempa Butuh Dana Hingga Rp 4 Triliun

Jumat, 2 Oktober 2009 | 15:08 WIB |
Posts by: Sugeng Wibowo |
Kategori: Berita Terkini, Nasiona

JAKARTA | SURYA Online - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dana untuk proses rehabilitasi seluruh bangunan dan infrastruktur yang rusak akibat gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sumatera diperkirakan mencapai Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun.

“Tiga sampai empat triliun untuk rehabilitasi,” ucap JK menanggapi pertanyaan wartawan saat jumpa pers seusai shalat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (2/10). Ikut hadir menemani Menteri Agama Maftuh Basyuni serta Duta Besar Arab Saudi Abdurahman Moh Amin Al Khayyad.

Namun, kata Wapres, rehabilitasi merupakan tahap kedua yang akan dilakukan pemerintah setelah menyelesaikan tahap pertama, yaitu tanggap darurat. Untuk tahap pertama, pemerintah telah mengucurkan dana Rp 100 miliar. Dana itu untuk menyelamatkan seluruh korban selamat dengan menyuplai logistik baik makanan, obat-obatan, tempat tinggal sementara, dan sebagainya. “Setelah itu lalu rehabilitasi secepatnya,” kata JK.

Pendataan seluruh bangunan yang rusak, tambah JK, membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk mengetahui kerusakan dan total kerugian akibat gempa.

Ia mengatakan, bantuan dari berbagai negara terus mengalir pascagempa, seperti bantuan dari Jepang, Australia, Singapura, dan negara-negara sahabat lain. Pemerintah pun siap menerima bantuan dari negara asing.

Ketika ditanya mengenai perbedaan jumlah korban tewas yang cukup besar antara data Satkorlak dan data Depsos, menurut dia, sebaiknya data yang digunakan dari Satkorlak. “Satkorlak terdiri dari gubernur dan wali kota. Mereka yang paling bertanggung jawab,” kata dia.

JK pun meminta masyarakat untuk mendoakan seluruh korban gempa. “Kita semua turut berduka cita dan mendoakan keluarga kita yang menjadi korban gempa,” tutur JK. c8-09/kcm


Sumber: SURYA Online



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Arab Saudi Siap Membantu Korban Gempa Sumbar

Jumat, 2 Oktober 2009 | 19:33 WIB |
Posts by: Sugeng Wibowo |
Kategori: Berita Terkini, Nasional

JAKARTA | SURYA Online - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan beberapa negara sahabat telah menyatakan kesediaannya untuk memberikan bantuan dalam penanganan gempa di Sumatera Barat.

“Beberapa negara sahabat telah menyatakan siap membantu. Jangan lupa kita juga selalu memberikan bantuan jika negara lain tertimpa bencana,” kata Wapres M Jusuf Kalla seusai sholat Jumat di mesjid Istiglal Jakarta, Jumat (2/10).

Menurut Wapres, beberapa negara sahabat tersebut antara lain Arab Saudi, Malaysia, Singapura, Australia dan sebagainya. Wapres belum tahu berapa nilai sumbangan yang akan mereka berikan. Namun berapapun bantuan yang diberikan oleh negara-negara sahabat, Wapres mengucapkan terima kasih.

Sementara Dubes Arab Saudi, Abdulrahman Moh. Amin Al-Khayad mengatakan atas nama Raja Abdullah bin Abdulaziz dan juga rakyat Arab Saudi mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban.

“Arab Saudi akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Indonesia, apa saja bantuan yang dapat diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi,” kata Dubes Arab Saudi Abdulrahman Moh. Amin Al-khayad.

Selama ini Arab Saudi sebagai negara sahabat akan selalu membantu Indonesia jika mengalami kesusahan seperti bencana di Sumbar ini. Meskipun demikian Dubes belum bersedia menyebutkan berapa komitmen bantuan yang akan diberikan kepada Indonesia.

Wapres Jusuf Kalla menegaskan pemerintah Indonesia terbuka atas segala bantuan yang diberikan oleh negara-negara sahabat. Indonesia tambahnya tidak akan menghalang-halangi setiap bantuan yang masuk. ant


Sumber: Surya Online



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Gaji Pertama Anggota DPRD Kalsel untuk Bantu Korban Gempa Sumbar

Jumat, 2 Oktober 2009 | 15:27 WIB |
Posts by: Sugeng Wibowo |
Kategori: Berita Terkini, Kalimantan, Nasional |

BANJARMASIN | SURYA Online - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) masa bakti 2009-2014, menyisihkan sebagian gaji pertama mereka untuk disumbangkan kepada korban gempa di Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (2/10)

Ketua DPRD Kalsel, Kolonel TNI (Purn) Nasib Alamsyah dari Fraksi Partai Golkar (FPG) membenarkan, bahwa melalui fraksi-fraksi kini anggotanya mengumpulkan sumbangan untuk membantu meringankan beban warga Sumbar yang menjadi korban gempa.

“Sumbangan yang berasal dari gaji pertama itu bersifat sukarela atau berdasarkan keikhlasan masing-masing, semua anggota setuju menyisihkan sebagian penghasilan pertama sebagai anggota dewan,” tandasnya didampingi Wakil Ketua DPRD Kalsel, Riswandi SIP dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut Alamsyah, secara materiil sumbangan anggota DPRD Kalsel untuk warga Padang mungkin tak seberapa atau belum bisa memecahkan permasalahan akibat bencana tersebut.

“Mungkin bantuan yang mengalir dari provinsi lain dan negara-negara donor jumlahnya lebih banyak dan kemungkinan secara materiil melebihi kebutuhan utama korban,” tandasnya.

Sebagai sesama bangsa dan sesama umat manusia, secara moril tersentuh terhadap penderitaan warga di Sumbar.

Mengenai rencana Pemprov Kalsel mengirim bantuan ke Sumbar, Alamsyah menyarankan, hal tersebut kalau bisa direalisasi sesegera mungkin, yakni selagi pemerintah daerah dan warga Sumbar yang terkena bencana membutuhkan.

“Kami dari DPRD Kalsel menyambut positif rencana eksekutif atau Pemprov Kalsel yang akan mengirim bantuan,” tuturnya.

Sedangkan teknis pengiriman sumbangan dari anggota DPRD Kalsel akan dibicarakan kembali, apakah langsung lewat rekening peduli Sumbar atau melalui Pemprov Kalsel, demikian Alamsyah.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kalsel, H Husaini Aliman SE berpendapat, sikap rasa solidaritas dari rekan-rekan sesama anggota dewan terhadap orang yang terkena musibah atau bencana, harus tetap terjaga dan ditumbuhkembangkan.

“Jadi kalau ada warga masyarakat yang terkena bencana, anggota DPRD Kalsel harus segera peduli apalagi terhadap penduduk daerah sendiri,” katanya. ant


Sumber: Surya Online



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Mahasiswa Asal Sumbar Di Malaysia Khawatirkan Nasib Keluarga

Gempa Sumbar

Kamis, 01/10/2009 15:43 WIB
Ramdhan Muhaimin - detikNews

Kuala Lumpur - Gempa dahsyat 7,6 SR yang melanda Padang dan Pariaman, Sumatera Barat
kemarin tidak saja menimbulkan korban jiwa, tapi juga kekhawatiran dan simpati banyak pihak. Sejumlah mahasiswa asal Sumatera Barat yang sedang melakukan studi di Malaysia mengkhawatirkan nasib keluarga mereka yang hingga kini tidak ada kepastian.

"Secara psikologis kawan-kawan dari Minang ini khawatir dengan perasaan
tidak menentu terhadap nasib keluarga di kampung," kata Ketua IKMM di Universiti Kebangsaan Malaysia, Metsra Wirman kepada detikcom, Kamis (1/10/2009).

Metsra mengungkapkan, beberapa mahasiswa bahkan berkeinginan pulang untuk mengetahui kondisi keluarganya. Namun keinginan itu terhambat karena keterbatasan ongkos. Menurutnya, mereka hanya bisa berharap dan berdoa.

Bahkan komunikasi ke kampung halaman, lajut Metsra, hingga kini masih terputus. "Ada yang sudah terpaksa pulang, tapi beberapa saja. Yang lain masih dalam perasaan tidak menentu termasuk saya sendiri, karena komunikasi masih belum ada," ujar mahasiswa program master di Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA) UKM ini.

Dia meminta, pemerintah baik pusat maupun daerah mengambil tindakan cepat
tanggap membantu korban dan melakukan tindakan yang efektif untuk recovery. Menurutnya, sebanyak 180 mahasiswa asal Sumatera Barat sedang menuntut ilmu di UKM. Sedangkan se-Malaysia, dia memperkirakan jumlahnya mencapai 500 orang.

Ketua Persatuan Pelajar Indonesia se-Malaysia (PPIM) Abdullah Abbas mengatakan, pihaknya telah menggalang dana solidaritas untuk korban gempa di Sumatera Barat.

"Saya sudah koordinasikan PPI-PPI cabang di seluruh Malaysia untuk
melakukan penggalangan dana," kata Abbas.

Dia mengatakan, pihaknya berduka cita atas musibah yang melanda masyarakat di Sumatera Barat. Bahkan dia juga mengungkapkan, banyaknya rekan-rekan mahasiswa asal Sumbar yang juga diliputi kekhawatiran tidak menentu.

"Sekjen saya pun, saudara Dori menjadi korban. Rumahnya di kampung katanya
hancur. Kami sangat berduka cita," kata Abbas.

"Penggalangan dana akan kami gelar selama dua minggu. Tapi kalau dalam seminggu ini sudah cukup banyak yang terkumpul, kami akan mengirim langsung perwakilan ke sana," tandasnya.

(rmd/rdf)

Sumber: detikNews



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Puluhan Relawan Asing Tiba di Sumbar



Jumat, 2 Oktober 2009 14:44 WIB

Padang, (ANTARA News) - Sedikitnya puluhan orang relawan asing dari sejumlah lembaga internasional kini sudah berada di Sumbar, untuk membantu evakuasi korban gempa berkekuatan 7,9 SR dengan kedalaman 71 KM terjadi pada Rabu (30/9).

Informasi dihimpun ANTARA di Kota Padang, Jumat, puluhan relawan asing itu sudah mulai berdatangan di Sumbar dan membantu penanganan evakuasi serta membawa sejumlah bantuan logistik untuk masyarakat korban gempa itu.

Data sementara relawan asing itu di antaranya berasal dari lembaga IOM, Hope Indonesia, JICA, AUSAID Australia, UNFPA, HK LOgistic, US Consul General Medan.

Selanjutnya, USAID, European Commision, Mahkota Medical Centre Hospital asal Malaysia, IHH Humanitarian AID Turkey, Church Word Service (CWS) dan UNOCHO.

Sejumlah relawan asing asal lembaga internasional tersebut di antaranya membawa bantuan logistik serta sejumlah peralatan untuk evakuasi termasuk anjing pelacak guna menemukan korban gempa yang diperkirakan masih banyak tertimbun di sela reruntuhan pada sejumlah lokasi di Sumbar.

Relawan asing itu kebanyakan fokus mencari korban gempa pada dua lokasi terparah di Sumbar, yakni Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.

Pada kedua lokasi tersebut masih terdapat ratusan korban yang tertimpa reruntuhan dari bangunan berlantai dua dan tiga yang belum dievakuasi.(*)

Sumber: Antara News



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Ditjen Hubud Dirikan Posko Gempa Padang

Jumat, 2 Oktober 2009 19:09 WIB |

Tangerang (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) mendirikan posko untuk penyaluran bantuan gempa melalui transportasi udara dan penanganan penumpang pesawat tujuan Bandara Minangkabau, Padang, Sumatera Barat.

"Posko tersebut untuk memudahkan pemberangkatan bantuan korban gempa dan penumpang pesawat dengan jadwal reguler," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Hubud, Herry Bakti di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat.

Posko tersebut didirikan sejak Kamis (1/10), meliputi di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Minangkabau tersebar di terminal, kargo dan kantor cabang PT Angkasa Pura (AP) II.

Bakti menuturkan posko perhubungan udara tersebut untuk mengatur dan menanggulangi permasalah jadwal penerbangan tujuan Jakarta-Padang yang saat ini mengalami peningkatan.

Posko tersebut berdiri berdasarkan kesepakatan melalui rapat koordinasi antara Ditjen Hubud, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seluruh maskapai domestik, PT AP II, Administrator Bandara dan Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta.

Guna memudahkan pemberangkatan calon penumpang pesawat tujuan Jakarta-Padang, pihaknya mendirikan posko hingga dua bulan mendatang.

Bakti mengungkapkan penerbangan tujuan Bandara Soekarno-Hatta menuju Padang pascagempa mengalami peningkatan hingga lebih 100 persen dibanding sebelumnya, dari 10 penerbangan hingga 23 penerbangan per hari.

"Kisaran jumlah penumpangnya menjadi 3.600 orang setiap harinya," katanya seraya menambahkan alasan kepadatan jadwal penerbangan tersebut yang menjadi penyebab didirikannya posko perhubungan udara.

Bakti juga mengatakan kepadatan penerbangan di Bandara Minangkabau kemungkinan besar akan menyebabkan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta mengalami keterlambatan beberapa jam.

Namun demikian, Bakti sudah menginstruksikan kepada pihak maskapai agar lebih proaktif menjelaskan langsung kepada calon penumpangnya jika terjadi keterlambatan, agar tidak terjadi masalah.(*)


Sumber: Antara News



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Data Korban Gempa Sumbar Hingga Jumat Siang



Jumat, 2 Oktober 2009 16:34 WIB


Padang (ANTARA News) - Jumlah korban akibat bencana alam gempa yang terjadi di wilayah Sumatra Barat, tercatat sebanyak 448 orang meninggal dunia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Satkorlak Penanggulangan Bencana, hingga Jumat (02/10) pukul 15.00 WIB rincian jumlah korban gempa di Sumatra Barat (Sumbar) dengan rincian;


1. Korban tewas : 448 orang
2. Korban luka berat : 237 orang
3. Korban luka ringan : 2.099 orang
4. Rumah rusak berat : 11.945 unit
5. Rumah rusak sedang : 3.046 unit
6. Rumah rusak ringan : 5.468 unit

Korban tewas yang telah terdata dengan rincian ;

1. Kota Padang : 197 korban tewas
2. Kabupaten Padang Pariaman : 184 korban tewas
3. Kota Pariaman : 49 korban tewas
4. Kota Bukittinggi : 7 korban tewas
5. Kabupaten Pesisir Selatan : 7 korban tewas
7. Kota Solok : 4 korban tewas

(*)

Sumber: Antara News



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

China Alokasikan 500.000 Dolar Untuk Gempa Sumbar

Jumat, 2 Oktober 2009 19:23 WIB |

Beijing (ANTARA News/RIA-Novosti-OANA) - China mengalokasikan 500.000 dolar AS untuk membantu gempa bumi yang melanda Sumatra Barat, Indonesia, yang menewaskan sedikitnya 1.100 orang dan melukai lebih banyak lagi, kata media China mengutip Kementerian Luar Negerinya Jumat.

Inggris sebelumnya mengatakan, pihaknya mengirim satu regu peralatan pencari dan penolong ke Indonesia, sedangkan kementerian darurat Rusia mengatakan, pihaknya akan mengirimkan para petugas penyelamatan, dokter dan satu rumah sakit mobil ke Indonesia.

Gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter mengguncang pulau Sumatra Rabu dan gempa kedua pada Kamis berkekuatan 6,9. Ratusan bangunan roboh, mengubur sejumlah orang di bawah puing reruntuhan.

Ketua kemanusiaan PBB, John Holmes, mengatakan kepada para wartawan di markas besar PBB Kamis, bahwa ada kekhawatiran jumlah korban akan terus bertambah, dan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari mengatakan, jumlah korban meninggal mencapai ribuan.

Sebagai bagian dari Sabuk Gunung Berapi Pasifik, Indonesia adalah wilayah paling aktif seismik dunia, yang mencatat 6.000-7.000 gempa pada kekuatan 4,0 pada setiap tahunnya.(*)


Sumber: Antara News



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Australia Siapkan Bantuan Darurat Bagi Korban Gempa Sumbar



Jumat, 2 Oktober 2009 05:57 WIB |

Brisbane (ANTARA News) - Setelah pemerintah RI memberi lampu hijau terhadap masuknya bantuan asing bagi korban bencana gempa Sumatera Barat (Sumbar), Australia segera menyiapkan bantuan tanggap darurat, seperti obat-obatan dan tenda, serta mengirim tim asesmen dampak gempa ke daerah bencana.

Konfirmasi tentang langkah-langkah misi kemanusiaan Australia bagi para korban gempa bumi Sumbar itu disampaikan Menteri Luar Negeri Stephen Smith dalam wawancara langsungnya dengan Stasiun TV "Channel Nine" Jumat pagi.

Namun pada saat bersamaan, Menlu Smith juga mengungkapkan kekhawatirannya pada nasib seratus orang warga negara Australia yang diyakini berada di wilayah bencana karena mereka belum dapat dihubungi.

Sejauh ini pihaknya baru berhasil menghubungi 140 dari 250 warga Australia yang diyakini berada di kawasan bencana gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter yang memporakporandakan kota Padang dan beberapa wilayah lainnya di Sumbar hari Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB itu.

Staf Kedubes Australia di Jakarta terus berupaya mencari tahu keberadaan warga negaranya yang masih belum diketahui nasibnya itu dengan mengecek rumah sakit dan tetap berhubungan dengan otoritas terkait Indonesia.

Berkaitan dengan bantuan kemanusiaan bagi para korban gempa, Menlu Smith mengatakan, pihaknya menyiapkan bantuan tanggap darurat berupa obat-obatan dan tenda, melakukan asesmen (penilaian) dampak gempa, dan mengirim tim bantuan dari divisi teknis Angkatan Bersenjata Australia.

"Tim ini akan diberangkatkan hari ini (Jumat)," katanya.

Gempa bumi dahsyat Sumbar yang goncangannya dirasakan hingga ke Malaysia itu terjadi pada hari yang sama dengan bencana tsunami di Samoa, negra kecil di Pasifik Selatan.

Dalam bencana gelombang besar yang dipicu gempa bumi berkekuatan 8,3 pada Skala Richter di perairan laut baratdaya Samoa Amerika, Rabu (30/9) pagi itu, empat orang warga Australia tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka.

Perhatian besar media

Dua bencana besar yang melanda Indonesia dan Samoa ini menyedot perhatian media cetak dan elektronika utama Australia dalam tiga hari terakhir. Selain Stasiun TV "Channel Nine", stasiun TV "Channel Seven", "Channel 10", "ABC" dan "SBS) juga menjadikannya berita utama dalam siaran berita mereka.

Sementara itu, aksi penggalangan dana bantuan korban gempa Sumbar dari berbagai elemen masyarakat Indonesia di Australia mulai "marak".

Di Sydney misalnya, komunitas Indonesia yang berhimpun dalam "Minang Saiyo" melakukan aksi pengumpulan dana bantuan bencana lewat rekening organisasi itu.

Sejauh ini, jumlah uang yang sudah terkumpul dari aksi solidaritas komunitas "Minang Saiyo" di Sydney itu sudah mencapai 1.350 dolar Australia namun dana kemanusiaan diperkirakan akan terus bertambah.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di KBRI Canberra Dr.Aris Junaidi telah pula mengimbau belasan ribu pelajar dan mahasiswa Indonesia di Australia agar ikut melakukan penggalangan dana bantuan.

"Selain fokus pada kegiatan perkuliahan, mahasiswa kita harus juga peka pada situasi di Tanah Air. Sebagai bentuk rasa simpati, penggalangan dana bagi para korban adalah kegiatan yang sangat simpatik," katanya di sela kunjungan kerjanya bersama dua diplomat dan atase Polri di KBRI Canberra ke Adelaide, Kamis (1/10).

Himbauan Adikbud RI di KBRI Canberra Aris Junaidi ini ditanggapi positif pengurus Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA).

Kepada ANTARA yang menghubunginya secara terpisah, Presiden UQISA, Cecep Setiawan, mengatakan, pihaknya mengapresiasi himbauan Adikbud RI di Canberra itu dengan menggelar aksi penggalangan dana "Dompet Peduli Sumatera".

"Kami mengimbau komunitas mahasiswa Indonesia di UQ agar untuk membantu `dompet peduli` UQISA bagi para korban gempa Sumbar," katanya.

Simpati Australia

Cecep mengatakan, pihaknya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Premier (Kepala Pemerintah) Negara Bagian Queensland Anna Bligh atas keprihatinan dan empatinya yang mendalam kepada para korban bencana alam yang terjadi di Indonesia, Samoa, Filipina dan Vietnam," katanya.

Sebagai wujud dari keprihatinannya itu, Anna Bligh bersama sejumlah menteri dan anggota Parlemen Queensland mengadakan pertemuan dengan para wakil Palang Merah Australia serta komunitas Indonesia, Samoa, Filipina dan Vietnam yang ada di kota Brisbane dan sekitarnya, katanya.

Pada pertemuan yang membahas upaya bantuan bagi para korban bencana, termasuk pembentukan "Premier Disaster Relief Appeal" itu, komunitas Indonesia diwakili enam orang.

Selain Cecep Setiawan, juga hadir Presiden Perhimpunan Masyarakat Indonesia (PIQ), Hendry Baiquni, Andri Setiawan (Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane), Malia Ritaningsih (Aliansi Seni Australia-Indonesia), Hamid Mawardi (PIQ), dan Taufan Akbar Mawardi (Pemuda Muslim Asia Tenggara di Brisbane).

Pemerintah federal Australia melalui Menlu Stephen Smith juga telah menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga korban bencana.

"Hati kita tertuju pada Indonesia dan warga Indonesia yang terkena dampak bencana ini," katanya dalam penjelasan persnya kepada media setempat.

Gempa dahsyat yang melanda Sumbar itu tidak hanya menewaskan sedikitnya 500 orang dan melukai sedikitnya 2.177 orang tetapi juga merusak sedikitnya 2.650 bangunan.(*)


Sumber: Antara News



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP