Putusan Golkar Usung JK Dinilai Impossible
Pilpres 2009
Kamis, 23 April 2009 21:40 WIB
Penulis : Akhmad Mustain
JAKARTA--MI: Keputusan Partai Golkar untuk mengusung ketua umumnya, Jusuf Kalla sebagai calon presiden dinilai sebagai sesuatu yang impossible.
Hal itu diungkapkan Mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung ketika melakukan pertemuan dengan Dewan Pimipinan Daerah tingkat II (DPD II) Partai Golkar di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (23/4). "Harus dilakukan kerja politik yang intensif dan sangat impossible," katanya.
Dikatakannya, saat ini Golkar telah ketinggalan untuk mulai menggalang koalisi. Karena semua parpol telah membangun bloknya masing-masing, Demokrat sudah menggalang kekuatan bersama PKS, PAN, PKB dan beberapa parpol kecil yang tidak lolos PT.
Sedangkan kubu Teuku Umar telah menjalin koalisi bersama Hanura dan Gerindra. Kemungkinannya berharap pada PPP. "Selama ini juga PPP melakukan komunikasi dengan pihak Teuku Umar," tegasnya.
Selain itu, tingkat elektabilitas kandidat yang diusung harus menjadi pertimbangan utama. Dikatakannya, JK masih berada jauh di bawah SBY, Megawati dan bahkan masih kalah dengan Sultan Hamengku Buwono X. Untuk itu, pasti kemungkinan besar Golkar akan berada di oposisi jika terus memaksakan JK untuk maju. Jika berada di lingkaran oposisi dimana Golkar tidak biasa berada dalam kondisi semacam itu akan membawa Golkar ke jurang kehancuran.
Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Kota Pontianak Gusti Hersan Aslirosa menyatakan prihatin atas keputusan rapimnasus yang cenderung terburu-buru. Untuk itu dirinya berjanji akan memboikot hasil keputusan itu. "Aspirasi di bawah tidak diakomodasi oleh DPP, buat apa kita ikuti," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan beberapa ketua DPD II Golkar lainnya seperti Ketua DPD II Golkar Kota Malang Aries Pujangkoro, Ketua DPD II Golkar Kota Solo Kusraharjo, Ketua DPD II Golkar Purwakarta Dedi Mulyadi, Ketua DPD II Golkar Purworejo Ari Edy Prasetyo, serta Ketua DPD II Golkar Kota Jakarta Barat Martin Oktavianus Makakita, dan Ketua DPD II Golkar kabupaten Indragiri Hilir Indra M Adnan.
Bahkan Indra menyatakan akan memboikot mesin partainya dibawah agar tidak mendukung pencapresan JK. "Yang paling dekat dengan masyarakat adalah mesin di tingkat II, kalau pada tingakatan ini tidak bergerak mau bilang apa," ungkap kakak Sekjen PKB Lukman Edi ini. (*/OL-06)
Klik selengkapnya...