Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Rabu, April 22, 2009

Cuma Dapat 1 Suara, Organ Bantuan Diambil Lagi


Rabu, 15 April 2009 | 07:42 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Kelompok Qasidah Nurul Huda yang bermarkas di Jl Ahmad Yani Lr Riang RT 16 Kel Silaberanti, Palembang, terpaksa urung manggung hari ini. Penyebabnya, alat musik organ elektronik pemberian seorang caleg yang akan digunakan untuk pentas ditarik kembali oleh caleg si pemberi.

“Ini namanya pamrih. Kami kira yang namanya caleg tanpa pamrih,” teriak seorang ibu anggota rebana yang marah karena sikap caleg tersebut.

Caleg yang dimaksud adalah H Fathur Rachman. Fathur adalah caleg DPRD Kota Palembang nomor urut dua dapil empat dari Partai Demokrat. Warga menduga Fathur kecewa karena di TPS RT 16 SU I Palembang ini dia hanya mendapat satu suara.

Seluruh anggota Qasidah Nurul Huda berkumpul di rumah milik ketua mereka, Nacik (57). Rencananya, Selasa (14/4) pagi, merkea hendak membakar 12 rebana pemberian Fathur. Pada sisi kulit rebana tercantum tulisan nama Fathur Rachman yang disablon dengan tinta warna hitam. Namun, rencana aksi pembakaran itu berhasil dicegah Hasan Agus (43), ketua RT setempat.

Ketua kelompok Nurul Huda, Nucik, mengatakan, pembakaran ini terkait kekecewaan mereka terhadap sikap Fathur Rachman yang mengambil organ. Apalagi pengambilan orgen itu tanpa sepengetahuannya. “Kebetulan semua alat pemberian dia disimpan di tempat saya. Waktu itu saya tidak di rumah dan utusan Fathur mengambil organ yang sudah diberikannya,” katanya.

Nucik menyebutkan, Fathur memberikan seperangkat organ dan rebana itu beberapa hari sebelum hari pencontrengan. “Katanya dia memberikan dengan ikhlas. Ini tanda mata darinya,” kata Nucik.

Saat menarik kembali organ yang diberikannya itu, utusan Fathur memang mengatakan hanya meminjam. Namun ternyata sampai Selasa (14/4) organ itu tidak dikembalikan. Nucik mengaku berusaha memegang kata-kata caleg itu. Tapi ternyata omongannya tak bisa dipegang. Saat itu, menurut Nucik, Fathur memberikan alat itu tanpa ada paksaan untuk memilihnya pada hari pencontrengan.

“Silakan ibu mau memilih saya atau tidak. Barang-barang ini saya berikan dengan iklas,” kata Nucik menirukan perkataan Fathur kala itu. Hasan juga menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan warga tidak memilih Fathur di TPS. “Banyak warga yang bingung mencari nama Fathur di surat suara. Itulah sebabnya dia cuma dapat satu suara di TPS RT 16 ini,” kata Hasan.

Hasan meminta Fathur tidak mengambil kembali pemberiannya. Organ pemberian Fathur itu menurutnya sangat dibutuhkan kelompok Qasidah Nurul Huda yang saat ini sedang naik daun dan mendapat banyak pesanan pentas.

Saat wartawan mendatangi markas mereka, ibu-ibu ini tak berhentinya meluapkan kekesalan mereka. Mereka memajang seperangkat rebana itu dan menaruh kartu bergambar Fathur di atas tumpukan rebana pemberian caleg tersebut. (cr3)

Sumber: Kompas

Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP