Kelelahan Menghitung Suara, Ketua PPK Ponorogo Meninggal Dunia
19 April 2009, 16:07:40, Laporan Eddy Prasetyo
suarasurabaya.net Karena keletihan mengikuti proses rekapitulasi manual, EDY SUBARI (59) Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Ponorogo meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ponorogo Dr Harjono, pukul 06.30, Minggu (19/04). EDY meninggal karena penyakit jantungnya kambuh setelah kecapekan menyiapkan pemilu 9 April lalu.
Dari informasi yang dihimpun suarasurabaya.net, EDY sudah berada di rumah sakit sejak Jumat (10/04) malam. Awalnya dia dibawa keluarganya ke RS Aisyiyah, Ponorogo. Namun tidak sampai satu jam berada di rumah sakit itu, EDY langsung dirujuk ke RSUD Dr Harjono karena kondisinya yang terus memburuk.
NURJANAH (50) istri EDY, menceritakan pada Kamis (09/04), sepanjang hari suaminya sebagai Ketua PPK Ponorogo mengurus pelaksanaan pemungutan suara pemilu di Kecamatan Ponorogo. Bahkan pada Kamis pagi, dia sempat mengantarkan SOEKARWO Gubernur Jawa Timur meninjau Sejumlah tempat pemungutan suara di Kecamatan Ponorogo.
EDY baru kembali ke rumahnya di Jalan Seram, Kecamatan Ponorogo, Jumat (10/04). sekitar pukul 05.00 WIB. Di rumah, dia langsung tidur. Sekitar pukul 10.00 WIB, EDY bangun dan bersiap melaksanakan Shalat Jumat. Setelah Shalat Jumat, dia kembali ke kantor Kecamatan Ponorogo mengurus pelaksanaan paska pemungutan suara.
Dia kembali ke rumah setelah Maghrib atau sekitar pukul 18.30 WIB karena dia berjanji akan makan bersama keluarga untuk merayakan ulang tahun SITI. “Di rumah makan, saat makanan sudah datang, Bapak terlihat pucat. Katanya nafasnya sesak,” tutur SITI. Selanjutnya, keluarga membawa EDY ke rumah sakit.
Menurut DICKY (26) satu dari dua orang anaknya, pada Minggu (12/04), kondisi bapaknya sudah membaik, bahkan bisa berkomunikasi dengan keluarga. “Saat itu, dia sempat menanyakan kondisi anak-anaknya,” kenangnya. Namun entah kenapa setelah itu, kondisi EDY memburuk lagi sampai akhirnya meninggal tadi pagi.(edy)
suarasurabaya.net Karena keletihan mengikuti proses rekapitulasi manual, EDY SUBARI (59) Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Ponorogo meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ponorogo Dr Harjono, pukul 06.30, Minggu (19/04). EDY meninggal karena penyakit jantungnya kambuh setelah kecapekan menyiapkan pemilu 9 April lalu.
Dari informasi yang dihimpun suarasurabaya.net, EDY sudah berada di rumah sakit sejak Jumat (10/04) malam. Awalnya dia dibawa keluarganya ke RS Aisyiyah, Ponorogo. Namun tidak sampai satu jam berada di rumah sakit itu, EDY langsung dirujuk ke RSUD Dr Harjono karena kondisinya yang terus memburuk.
NURJANAH (50) istri EDY, menceritakan pada Kamis (09/04), sepanjang hari suaminya sebagai Ketua PPK Ponorogo mengurus pelaksanaan pemungutan suara pemilu di Kecamatan Ponorogo. Bahkan pada Kamis pagi, dia sempat mengantarkan SOEKARWO Gubernur Jawa Timur meninjau Sejumlah tempat pemungutan suara di Kecamatan Ponorogo.
EDY baru kembali ke rumahnya di Jalan Seram, Kecamatan Ponorogo, Jumat (10/04). sekitar pukul 05.00 WIB. Di rumah, dia langsung tidur. Sekitar pukul 10.00 WIB, EDY bangun dan bersiap melaksanakan Shalat Jumat. Setelah Shalat Jumat, dia kembali ke kantor Kecamatan Ponorogo mengurus pelaksanaan paska pemungutan suara.
Dia kembali ke rumah setelah Maghrib atau sekitar pukul 18.30 WIB karena dia berjanji akan makan bersama keluarga untuk merayakan ulang tahun SITI. “Di rumah makan, saat makanan sudah datang, Bapak terlihat pucat. Katanya nafasnya sesak,” tutur SITI. Selanjutnya, keluarga membawa EDY ke rumah sakit.
Menurut DICKY (26) satu dari dua orang anaknya, pada Minggu (12/04), kondisi bapaknya sudah membaik, bahkan bisa berkomunikasi dengan keluarga. “Saat itu, dia sempat menanyakan kondisi anak-anaknya,” kenangnya. Namun entah kenapa setelah itu, kondisi EDY memburuk lagi sampai akhirnya meninggal tadi pagi.(edy)
0 komentar:
Posting Komentar