Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Sabtu, Mei 30, 2009

Potensi Volume XI No. 3, Mei-Juni 2009






Bookmark and Share

Klik selengkapnya...

Alvin Adam

Dampingi Anak Menonton Tayangan Televisi


Presenter program talkshow di salah satu stasiun televisi ini, belakangan sering menyoroti maraknya informasi negatif yang tersebar di berbagai media tentang kenakalan remaja. Seperti tawuran antar pelajar, kekerasan di sekolah, seks bebas, narkoba, dan sebagainya. Informasi-informasi yang ditampilkan bahkan beredar dari hasil rekaman video yang sudah tersebar luas, lalu ditayangkan di televisi, koran, dan internet. Menurut Alvin, Informasi mengenai remaja diberbagai media masih kurang memperhatikan faktor keseimbangan informasi. Media harusnya tidak selalu menampilkan masalah kenakalan remaja saja, karena di sisi lain banyak siswa-siswa Indonesia berprestasi bahkan sampai ke tingkat dunia yang kurang mendapat sorotan. Padahal informasi ini jauh lebih penting terutama dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

“Publikasi media terhadap hal-hal positif yang dilakukan remaja sebetulnya bukan tidak ada, hanya saja porsinya sedikit dan tidak masuk dalam skala prioritas.” Ujar Alvin. “Karena dari sekian banyak media elektronik khususnya televisi di Indonesia mempunyai spesifikasi tertentu dalam menayangkan sebuah program. Kebetulan TV tempat saya bernaung sangat konsen terhadap hal ini, karena kita menganggap siswa-siswa berprestasi itu adalah tunas bangsa yang harus kita hargai. Barangkali televisi yang sifatnya entertainment arahnya nggak kesitu.” Ungkap Presenter Just Alvin yang tayang di Metro TV ini.

Tak bisa dipungkiri, kata Alvin, fenomena yang berkembang saat ini memang remaja lebih tertarik melihat acara-acara kontes idola yang lebih dikenal dengan bakat nyanyi, akting, dan sebagainya. Ketimbang menonton acara cepat tepat atau cerdas cermat tingkat SMA atau acara-acara kontes olimpiade dan sejenisnya yang sarat ilmu pengetahuan.
“Nah, disinilah tugas para awak media dalam menyikapi hal tersebut. Media harus pintar-pintar mengemas sebuah acara yang sifatnya formal agar bisa dibuat lebih ringan, sehingga penonton lebih enjoy menikmatinya. Misalkan, pada saat olimpiade di luar negeri ada host anchor yang bisa langsung melaporkan bagaimana susahnya mereka berkutat dengan soal-soal olimpiade, lalu diinformasikan dengan suatu kemasan yang unik dan up to date. Saya pikir, anak-anak Indonesia pasti tertarik untuk menonton.” Saran Alvin.

Pria kelahiran Medan, 16 Juni 1971 ini sudah 20 tahun malang melintang di dunia entertainment sebagai model iklan, bintang sinetron, film, dan presenter. Ia juga menilai masih banyak tayangan-tayangan entertainment yang minim nilai edukasinya. Mulai dari sinetron, infotainment, bahkan sekarang marak bermunculan reality show yang menurut Alvin tidak ada manfaatnya untuk ditonton. Padahal banyak sekali kontribusi yang bisa diberikan media dalam bidang pendidikan lewat tayangan-tayangan yang sarat edukasinya. “Buat saya hidup itu singkat. Jangan buat sesuatu yang membuat hidup tidak berharga dalam waktu yang singkat. Mungkin orang bisa saja menghabiskan waktunya dengan menonton tayangan-tayangan yang ringan, asik, humoris, tapi nggak ada nilai edukasinya sama sekali. Nah, kita sebagai penonton harus pintar-pintar menyaring tayangan yang ingin ditonton. Kalau dibilang tayangan-tayangan sekarang mengikuti trend atau modernisasi, nggak juga dong, apakah akulturasi atau suatu kemajuan itu harus seperti itu? Apalagi harus mengesampingkan nilai-nilai edukasi. Karena kita juga punya kultur yang mengatur untuk tidak seperti itu. Kalau dibilang film-film sekarang sudah melalui badan sensor, tapi tetap aja meleset dari value education. Menurut saya yang pantas menjadi sensor adalah diri kita sendiri, orang tua terhadap tontonan anak-anaknya, dan remaja yang menyikapi tontonan itu seperti apa. Mau dibawa kemana pesan-pesan yang didapat dari tontonan itu.” Jelas Alvin.

Mengomentari pendidikan Indonesia saat ini, menurut Alvin yang paling penting diperhatikan adalah infrastruktur dan sistem pendidikannya. Jangan terlalu sering merubah kurikulum yang dapat membingungkan para siswa. Sebelum ingin membangun sekolah bertaraf internasional dengan spesifikasi bangunan yang juga sama seperti di luar negeri, harus diperhatikan juga masih banyak sekolah-sekolah di pelosok Indonesia yang atapnya bocor dan bangunannya yang rapuh. Selain itu, standar pendidikan yang semakin tinggi sepertinya sudah ‘harga mati’ dari pemerintah. Tidak perlu kita harus menolak dengan menggelar demo, ancaman, dan sebagainya. Toh, tidak didengarkan juga oleh pemerintah. Sudah saatnya kita menyikapi hal ini dengan bijaksana, terutama para orang tua dan siswa. “Seperti saya dulu, kebetulan orang tua saya adalah dosen, beliau sangat memperhatikan soal pendidikan anak-anaknya. Saya kelas 1 SD sudah diajarkan oleh ayah saya mata pelajaran kelas 2 dan 3 SD. Alhamdulillah di sekolah saya selalu jadi juara umum, karena penguasaan ilmu saya sudah lebih dibandingkan teman-teman saya. Terhadap anak-anak saya, juga saya terapkan seperti itu. Dirumah saya dan anak-anak saya selalu practise dwi bahasa, Inggris, China, dan Indonesia. Anak saya yang umur 4 tahun sudah mulai saya kenalkan komputer. Jadi, menurut saya kita sebagai orang tua harus sudah mulai sadar ke arah itu. Mungkin dengan begitu, paling tidak bisa sedikit membantu program pemerintah untuk meningkatkan standar pendidikan tadi. Dari pada harus mencela, lebih baik berbuat.” Tutur pemain film Ca Bau Kan dan Berbagi Suami ini. (rinda)

Sumber: Potensi



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Jumat, Mei 29, 2009

SISWA –SISWA SMA AKAN BERKOMPETISI DI BIDANG SENI DALAM AJANG FLS2N 2009

Dikirim oleh fansyah pada Selasa, 26 Mei 2009 Penulis: marti

Sleman : Sekitar 3.629 siswa _ siswa SMA dari 33 provinsi seluruh Indonesia akan berkompetisi di bidang seni, melalui ajang Festival Dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2009. Kegiatan ini akan digelar mulai tanggal 1 Juni hingga 5 Juni 2009, bertempat di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya, Sleman, Yogyakarta.

Melalui kegiatan Festival Dan Lomba Seni Siswa Nasional 2009, para siswa akan beradu kemampuan dalam berbagai bidang seni meliputi: Baca puisi, mendongeng, menulis cerpen, menyanyi tunggal, vocal group, seni membaca Al-quran, membuat teknologi sederhana, berpidato dalam bahasa Inggris, Seni kriya, melukis dan seni poster. Dalam event ini juga akan difestivalkan beberapa jenis seni, diantaranya; Tari Kreasi, Tari Tradisional, Seni Musik Tradisional, Musik band, seni Karawitan, Teater/fragmen, Pedalangan,Kreatifitas Anak, Desain Komunikasi Visual, Pantomim dan Film.

FLS2N 2009 ini rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo,MBA tanggal 1 Juni 2009 di Gelanggang Olah Raga Universitas Negeri Yogyakarta dan akan dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Depdiknas. Untuk memeriahkan acara pembukaan, sejumlah atraksipun telah dipersiapkan, diantaranya paduan suara, tari- tarian dan orchestra. Selain Mendiknas, Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga dijadwalkan memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Acara Penutupan FLS2N dijadwalkan tanggal 5 Juni 2009, bertempat di Graha Shaba Pramana, universitas Gajah Mada Yogyakarta. Dalam acara penutupan ini sekaligus akan diumumkan nama – nama para pemenang festival dan lomba. 7Seperti halnya pada acara pembukaan, dalam acara penutupan nanti juga akan dimeriahkan dengan sejumlah pementasan seni. (marti)

Untuk mengetahui jadwal kegiatan FLS2N Tahun 2009 dapat dilihat pada:
http://www.pppgkes.com



Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Pelaksanaan FLS2N Diupayakan Maksimal

Ditulis oleh Adib Minnanurrachim, tanggal 08-04-2009

Keterangan foto:
Kabag Perencanaan Setditjen

Mandikdasmen Memimpin Rapat
Koordinasi Persiapan FLS2N



(Jakarta) Mandikdasmen:
Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) harus diupayakan berjalan maksimal dan sempurna. Demikian salah satu kesimpulan dalam rapat koordinasi persiapan FLS2N yang dilaksanakan Sekretariat Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Setditjen Mandikdasmen), Departemen Pendidikan Nasional di Ruang Sidang Lantai lima Gedung E Kompleks Depdiknas, Senayan, Jakarta (Selasa, 7 April 2009).

“Hal itu selain karena sifat acaranya nasional, juga karena tempat berlangsungnya acara di Yogyakarta, yang terkenal sebagai kota para seniman,” kata Drs. Hartoyo Wibowo, MPA, Kepala Bagian Perencanaan Setditjen Mandikdasmen.

Pernyataan Hartoyo itu diutarakan kepada seluruh peserta rapat, khususnya kepada Ikhsan sebagai Ketua Event Organizer FLS2N tahun 2009. Menurut Hartoyo, kesempurnaan acara pembukaan akan menjadi cerminan dalam rangkaian kegiatan FLS2N yang berlangsung mulai 1 s.d. 5 Juni 2009, di Yogyakarta.

Rapat koordinasi Persiapan FLS2N di atas, selain diikuti pejabat di lingkungan Setditjen Mandikdasmen, juga diikuti lima kepala sub bagian kesiswaan berserta staf dari lima Direktorat di lingkungan Ditjen Mandikdasmen, dan dua undangan dari Pusat Informasi dan Humas (PIH) serta Event Organizer.

Berbeda dengan Olimpiade Sains Nasional (OSN) di mana SMK tidak bisa mengikutinya karena alasaan konsentrasi keilmuan, maka dalam FLS2N ini SMK juga turut serta. Sementara jenis lomba yang dipertandingkan dalam kejuaraan nasional ini cukup beragam. Dari Direktorat Pembinaan TK dan SD akan menyelenggarakan lomba menyanyi tunggal, seni kriya, mengarang, dan melukis. Untuk Direktorat Pembinaan SMP akan menyelenggarakan lomba dongeng, folksong, menyanyi tunggal, menulis cerpen, seni kriya dan seni baca Al- Qur’an.

Sementara Direktorat Pembinaan SMA akan menyelenggarakan lomba cipta dan baca puisi, menyanyi tunggal, seni baca Al-Qur’an, seni poster dan kriya. Untuk Direktorat Pembinaan SLB akan menyelenggarakan lomba cipta dan baca puisi, lukis, menyanyi tunggal, mengarang dan cerita dengan huruf braille.

Mengingat FLS2N juga turut menyuguhkan festival, maka beberapa direktorat juga menyelenggarakannya. Di antaranya adalah Direktorat Pembinaan SMP menyelenggarakan festival seni karawitan dan tari tradisional. Direktorat Pembinaan SMA menyelenggarakan festival tari kreasi berpasangan, drama singkat dan band. Direktorat Pembinaan SMK menyelenggarakan festival tari, seni musik, karawitan, teater, pedalangan, disain komunikasi visual dan film. Direktorat Pembinaan SLB menyelenggarakan festival design grafis dengan komputer dan pantomim.

Acara pembukaan FLS2N yang akan diikuti sekitar 2.497 siswa-siswi mulai jenjang TK hingga SMA/SMK ini akan dilangsungkan pada tanggal 1 Juni 2009 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta. Sementara acara penutupannya akan dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2009 di Candi Prambanan.

Rapat Persiapan FLS2N tahun 2009 di Yogyakarta ini akan dilanjutkan dua minggu mendatang dengan agenda presentasi persiapan penyelenggaraan FLS2N.*




Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)

Bringing Indonesia to Bandung

Selasa, 2008 Juli 29

ENGGAK usah jauh-jauh keliling Indonesia jika ingin melihat kebudayaan Papua. Enggak perlu capek-capek mengunjungi Borneo jika ingin mengetahui lagu-lagu daerahnya. Belia cukup hadir di gelaran Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang bertempat di SMAN 2 Bandung, 22-26 Juli lalu. Buat yang enggak sempat menyaksikan, simak hasil liputan belia ini!

Acara yang dibuka di Sabuga, Selasa (22/7), dimeriahkan oleh paduan suara SMAN 2 Bandung, berbagai tarian dari siswa SMP dan SMA Kota Bandung. Enggak lupa, KPA 3 yang udah kesohor namanya pun, ikut ambil bagian untuk memeriahkan acara pembukaan yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo danWakil Gubernur Jabar Dede Yusuf.

Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, 23 Juli, berbagai lomba pun dilaksanakan. "Awalnya ada lomba di tingkat kota masing-masing, sebanyak 60 mata lomba. Tapi yang dipertandingkan di tingkat nasional hanya 6 lomba, yaitu menyanyi solo, tari kreasi, MTQ, seni kriya, lukis poster, dan cipta baca cerpen," ucap koordinator pelaksana acara Vanny Wandari. Peserta lomba berasal dari 33 provinsi di Indonesia, dan setiap provinsi rata-rata terdiri atas 8 peserta. "Masing-masing mengirimkan satu orang untuk ikut bertanding di lomba-lomba tadi, kecuali untuk lomba tari kreasi itu dua orang penari," tutur Vanny, yang juga jadi ketua panitia di FLS2N tingkat Kota Bandung.

Lomba melukis poster
First of all, belia ceritain lomba melukis poster. Mengangkat tema melestarikan budaya Indonesia, lomba ini diikuti oleh 31 peserta. "Ada dua provinsi yang enggak ikutan, dari Sumatra Selatan dan Kep. Riau," kata Anniez Poetrie sang koordinator lomba. Dalam waktu tiga jam, peserta harus mampu menyelesaikan satu poster yang peralatannya disediakan oleh panitia. ‘Enggak dibatasi sih, alat yang dipakai, boleh pakai cat poster, cat minyak, cat air, krayon. Pensil warna, atau spidol juga boleh," ujar Anniez.

Umumnya sih, gambar yang dibuat menonjolkan kebudayaan di daerah setiap peserta. "Acara seperti ini bagus sekali untuk diadakan. Saya menggambar tradisi dari daerah asal saya ‘Sepintu Sedulang’. Ini merupakan acara kumpul-kumpul yang biasa masyarakat lakukan kalau ada perayaan keagamaaan. Seperti Maulid Nabi, biasanya masyarakat membawa makanan ke masjid. Makanya gambarnya orang-orang membawa tempayan di atas kepala dan menuju ke masjid. Ini merupakan contoh dari nilai gotong royong di daerah asal saya," kata Wasis Purbo, peserta dari SMAN 1 Koba Bangka Belitung.

Lomba kriya
Berikutnya adalah lomba seni kriya. Uhm, di lomba ini keliatan banget krativitas 31 orang peserta. "Semua bahan yang dipakai sangat dibebaskan dan menunjukkan potensi atau ciri khas daerahnya masing-masing. Makanya mereka bawa bahan sendiri-sendiri, panitia hanya menyediakan alat seperti gunting dan lem," ucap sang koordinator lomba, Anggy Hariyandi. Sama kayak lomba poster, waktu yang diberikan panitia pun hanya tiga jam. "Yah, lumayan. Saya kan bikin asbak yang diukir, jadinya waktunya pas," kata Romadhon, peserta dari SMAN 1 Tahunan Jepara.

Ada yang bikin anyaman, ada yang bikin ukiran dari kayu, ada juga yang bikin semacam maket rumah dan lingkungan daerah asalnya. Mereka bener-bener membawa kebudayaannya ke sini lewat bahan-bahan yang mereka pakai. Misalnya aja Ermawati dari SMAN 5 Kota Jambi yang membuat anyaman berbentuk vas bunga dari batang tanaman resam. "Tanaman resam ini semak belukar yang biasanya banyak tumbuh di hutan karet. Di Jambi memang banyak banget tanaman ini dan mudah untuk diambil," ucap Erma. Saking semangat ngerjain vas bunganya, jari tangan Erma ini sampai luka terkena cutter.

Setyo Widianto dari SMAN 2 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau lain lagi. "Saya bikin bingkai foto dari kulit kerang yang ukurannya besar dan dihias dngan kerang yang ukurannya kecil. Kalau di daerah kepulauan, kulit kerang kayak gini gampang banget didapet. Nelayan hanya ngambil dagingnya, kulitnya bisa ngambil gratis. Dan karena liat banyak kulit kerang gini saya kepikiran aja buat bikin bingkai foto dari bahan ini." Huebat deh...

Lomba tari kreasi
Yang paling banyak penontonnya adalah lomba tari kreasi ini. Bertempat di Bale Seni Dua, para peserta berlomba menampilkan tarian terbaik dari daerahnya. "Enggak ada peraturan khusus, waktunya juga dibebaskan, tapi rata-rata sih penampilannya 7-8 menit. Kalaupun lebih lama dari itu kita enggak potong, kita biarkan mereka menyelesaikan kreasinya," kata koordinator lomba, Rihnenda.

"Kami tadi menari lenggang kembar Betawi. Persiapannya selama satu bulan. Karena ini tari kreasi, kami kreasiin sendiri tapi karena takut keluar dari koridor tari tradisional yang benar, kami juga pakai pelatih," kata Ai Zaini, peserta dari SMAN 6 Jakarta.

Lomba menyanyi solo
Yang enggak kalah seru dari lomba tari kreasi adalah lomba menyanyi. Untuk babak penyisihan, ada 33 peserta dari 33 provinsi. Masing-masing harus menyanyikan satu lagu nasional dan satu lagu daerah. Untuk mendukung penampilan panggung, peserta banyak yang memakai pakaian adat daerah. "Sebenarnya enggak wajib sih, tapi semua provinsi akhirnya bikin kesepakatan untuk make baju tradisional. Kompak banget deh," kata si panitia, Cinatry Kartika.

Kamis (24/7), ada 15 peserta yang masuk babak final. Sama dengan di babak penyisihan, kali ini lagu wajib yang harus mereka nyanyikan adalah lagu "Bendera" karyanya Eross Candra. Untuk lagu pilihannya, peserta membawakan lagu daerah masing-masing. Biar tampil maksimal, untuk lagu wajib, para peserta diiringi oleh full band, lho. Enggak lupa juga kostum yang nunjukkin daerah kebanggaan mereka. Psst, tuan rumah juga ngirimin perwakilannya lho. Ada Barsena Bestandhi dari SMAN 2 Bandung yang juga ngewakilin Jabar.

Lomba MTQ
Sama kayak lomba menyanyi solo, lomba MTQ juga diikuti 33 peserta dari 33 provinsi. Untuk menentukan surat dan ayat yang dibacakan, peserta harus mengambil nomor undian dulu. "Mereka dikasih waktu 5-6 menit untuk baca dan terserah mereka kalaupun kurang dari 6 menit tapi udah selesai," ucap Syarah Nurfaidah, kordinator lomba.

Namanya lomba membaca Alquran, suasana di lantai bawah masjid SMAN 2 Bandung seakan tidak terganggu oleh keriuhan lomba di luar. Semua peserta menunggu giliran sambil mendengarkan temen-temannya melantunkan ayat Alquran.

Lomba cipta baca cerpen
Di hari pertama lomba, peserta diberi waktu selama dua jam untuk menuliskan cerpennya. Baru di hari kedua, para peserta harus membacakan hasil karya mereka di hadapan para juri. "Untuk penilaian, 60 persen dari cerpen yang mereka buat dan 40 persen dari pembacaan. Sebelumnya, juri udah baca cerpen yang mereka buat, kemarin hasil karya mereka difotokopi dan dikumpulkan ke juri," tutur panitia, Farah Aulia.

Di hari kedua inilah, ekspresi, gerak, penghayatan cerita, dan cara pembacaannya dinilai di hadapan juri dan peserta lain. Yang menarik, di lomba ini peserta bisa bertukar pengalaman dan cerita tentang daerah mereka masing-masing. Kayak cerpennya A.A. Sagung Istri Candra Pamdasari dari SMAN 5 Denpasar yang bercerita tradisi so called perjodohan yang hanya ada di Desa Sesetan, Banjar Kaja, Bali. "Ini tradisi satu hari setelah Nyepi. Kelompok perempuan dan laki-laki saling mendorong untuk mendapat pasangan. Bisa sampai berpelukan segala, lho," ceritanya pada belia. Atau tradisi di Papua yang menilai status seseorang atau keluarga dengan banyaknya babi yang dimiliki. Tapi sayangnya, enggak semua peserta bisa membacakan cerpennya dengan tuntas karena hanya diberi waktu 10 menit.

Dari enam mata lomba, pengetahuan belia tentang budaya di berbagai daerah di Indonesia pun bertambah. Semua budaya ini, enggak kalah bagusnya dengan budaya luar yang seringkali diagungkan oleh remaja. Makna persatuan bangsa pun sangat kental di acara ini. Salut buat panitia yang berhasil mengorganize acara berskala nasional ini, juga untuk semua peserta. Semoga, acara seperti ini bisa bikin bangsa Indonesia lebih menghargai budayanya sendiri dan bisa mempererat persatuan. ***

tisha_belia@yahoo.com
Astri Arsita (arsiestar@yahoo.com)
Diposkan oleh ahmad di 16:04
Label: Budaya





Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Festival Seni Siswa Nasional, 1 - 5 Juni di Yogyakarta

By Republika Newsroom
Jumat, 22 Mei 2009 pukul 16:15:00

JAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional Prof Dr Bambang Sudibyo, MBA dijadwalkan akan membuka Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Yogyakarta. 1 Juni 2009. Hal demikian terungkap dalam rapat koordinasi FLS2N yang digelar oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Rabu (20/5), di Gedung Depdiknas, Jakarta. Dalam situs Depdiknas dijelaskan, rapat dipimpin Drs Hartoyo Wibowo, MPA, Kepala Bagian Perencanaan Setditjen Mandikdasmen, mewakili Sekretaris Ditjen Mandikdasmen, Dr Bambang Indriyanto.

Acara pembukaan FLS2N yang akan digelar di Gelanggang Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta ini juga menampilkan sejumlah acara seni, seperti paduan suara, pembacaan puisi, pementasan tari rampak, tari gumregah, dan tari roro jonggrang diiringi orkestra. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dijadwalkan ikut memberi sambutan.

Pada penyelenggaraan tahun ini, FLS2N diikuti 3.629 peserta dari 33 provinsi seluruh Indonesia. Ada 12 lomba dan 11 festival yang dikompetisikan. Kedua belas jenis lomba tersebut adalah mendongeng, folksong/vokal grup, menyanyi solo, menulis halus, menulsi cerpen/essei (braille untuk SLB), seni baca Alquran, membuat teknologi sederhana, pidato bahasa Inggris, seni kriya, cipta/baca puisi, melukis, dan seni poster. Jenis festival terdiri atas, tari kreasi, tari tradisional, seni musik tradisional, seni musik band, seni karawitan, teater/fragmen, pedalangan, kreativitas anak, desain komunikasi visual, pantomim, dan film.

Penutupan FLS2N dan pengumuman pemenang digelar di Graha Shaba Pramana Universitas Gajah Mada, 5 Juni 2009.bur


Sumber: Republika


Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Lestarikan Budaya dengan Kreativitas FLS2N 2009 tingkat SMP se-Sulsel

Y U H A R D I N
CEO Script InterMedia
M : +62813 4253 2737

Kamis, 14-05-2009

RATUSAN siswa sekolah menengah pertama (SMP) se-Sulawesi Selatan mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2009 tingkat SMP tingkat provinsi yang dipusatkan di Pondok Madinah, Sudiang, 8-12 Mei lalu.

LS2N merupakan ajang kompetisi yang diadakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Pada ajang ini diadakan berbagai lomba dan kompetisi antarsekolah khususnya di bidang seni dan budaya.

Ada delapan bidang yang diperlombakan, yaitu baca Alquran, story telling, menyanyi solo, vocal group, kriya, seni tari, cerita cerpen, dan musik tradisional.

Melalui FLS2N ini, siswa tingkat SMP bisa mengembangkan dan mengekspresikan bakat. Ada ruang untuk menunjukkan kreativitas dan potensi putra-putri generasi muda Sulsel.
Selain itu, mengajak generasi muda untuk melestarikan budaya dan seni Sulsel serta menuntun mereka lebih mencintai lingkungan.

Karena kebudayaan dan kesenian merupakan salah satu unsur pendorong pertumbuhan di segala bidang kehidupan.

Pemanfaatan kebudayaan secara efektif akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kreatif.

Makanya, dalam kompetisi tersebut, sebagian besar peserta datang dengan kebudayaan daerah masing-masing.

Dengan bangga memperlihatkan seni dan pakaian tradisional uang unik dan mengagumkan. Meski demikian, mereka tetap bersatu sebagai putra Sulsel dan cinta Indonesia.
"Kita lihat semangat anak-anak mengikuti lomba ini sangat tinggi. Bakat dan potensi kreativitas mereka sungguh luar biasa. Inilah ruang kreativitas mereka," kata ketua panitia, Abdul Salam Soba.

"Lomba ini juga untuk menanamkan kepada generasi muda agar terus melestastikan budaya dan seni tradisional Sulsel, agar tidak punah seiring dengan perkembangan zaman yang kian modern," lanjutnya.(apriani landa)

Target Peringkat Lima di Jogyakarta
SULSEL menargetkan untuk bisa mempertahankan peringkat di tingkat nasional. Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2009 akan digelar di Jogya, 1-5 Juni mendatang. Pemenang pertama untuk masing-masing lomba akan mewakili Sulsel pada tingkat nasional di Jogyakarta.

Target kita di level nasional tentu akan mempertahankan peringkat. Tapi kita berusaha agar bisa naik dari peringkat tersebut," kata Ketua Panitia, Abdul Salam Soba Mpd.
Pada FLS2N 2008 lalu, Sulsel berada di peringkat kelima dengan tiga medali emas. Salam berharap tahun ini, jumlah perolehan medali emas bisa bertahan.

Bidang yang diunggulkan untuk meraih medali emas adalah kerajinan atau seni kriya dan seni tradisional. Juga untuk nyanyi solo sepertinya memberika harapan untuk meraih emas tahun ini.

"Kemampuan siswa sekarang makin bagus. Kita tetap optimis bisa meraih hasil yang baik dan menjalankan misi dan visi pemrov bahwa setiap perlombaan, Sulsel harus tetap berada dalam 10 besar nasional," katanya.(nda)

Makassar Dominasi Juara
PADA Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2009 tingkat SMP tingkat provinsi, Kota Makassar masih mendominasi daftar pemenang. dari delapan bidang yang diperlombakan, Makassar meraih lima medali emas dan satu perak.

Makassar meraih medali emas pada bidang baca Alquran untuk Qoriah atas nama Wardah W, Lomba Nyanyi Solo atas nama Rudybriadi B Rerung, Vocal Group, Seni Tari, dan Musik Tradisional.

Urutan kedua adalah Kabupaten Gowa dengan dua emas dan dua perunggu. Medali emas dipersembahkan melalui lomba Kriya dan cerita cerpen. Sedangkan medali perunggu dari bidang musik tradisional dan nyanyi solo.

Toraja di urutan ketiga dengan satu emas dan tiga perak. Medali emas dipersembahkan Andi Anisa Nasir melalui bidang story telling. Medali perak diraih melalui lomba nyanyi solo atas nama Milani Tulak Sarrung, lomba vocal group, dan seni tari.(nda)

Selamatkan Bumi, Pakai Barang Bekas
LOMBA seni Kriya mengambil tema Selamatkan Bumi-Ku. Dengan tema ini, selain mengukur kemampuan siswa, juga mengajak generasi muda untuk lebih mencintai lingkungan dan menyerukan antiglobal warming.

Oleh karena itu, melalui lomba kriya, peserta yang datang membawa sendiri bahan kreasi mereka, menggunakan bahan dari barang bekas.

Seperti bekas gelas minuman, batang pohon bambu yang sudah kering, buah bilah yang dikeringkan, batok kelapa, kulit kayu, sampai kulit telur.

Seperti pekerja seni profesional, mereka mengolah bahan-bahan sederhana itu menjadi kreasi seni yang luar biasa.

Ada yang membuat hiasan dinding, pot bunga, miniatur kapal phinisi. Tidak hanya itu, bahan-bahan mereka juga mendapat sentuhan ukiran dan aksesoris, yang membuat karya itu makin indah.(nda)

Karantina Sebelum Ke Jogya
UNTUK memantapkan kemampuan, Diknas Sulsel akan mengkarantina sembilan siswa yang menjadi wakil Susel di level nasional.

Menurut ketua panitia, Abdul Salam Soba, sebelum berangkat, wakil Sulsel termasuk pembimbing masing-masing lomba akan dibina selama 10 hari.
"Kita akan membina dan mengkarantina mereka selama 10 hari, mulai 22 Mei-31 Mei nanti. Malamnya, kita langsung berangkat ke Jogya," kata Salam yang juga Kepala Seksi Pembinaan Manajemen Sekolah Sub Bidang PendidikanAgama dan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Sulsel.

Wakil Sulsel ini nantinya akan dibina dan dikarantina di Hotel Mutiara yang ada di Sudiang. Di sana, siswa-siswi mendapat pembinaan ekstra demi meningkatkan kemampuan mereka sebelum menghadapi kompetisi yang lebih berat.(nda)

Penjelasan Panitia
Tugas Berat
FLS2N merupakan sarana bagi siswa SMP untuk mengembangkan bakat mereka. Di samping itu, tentu mengajak mereka untuk lebih mencintai seni dan budaya tradisional Sulsel.

Kita tentu harapkan melalui kegiatan ini, kreativitas mereka dibidang seni dan budaya makin meningkat. Karena kreativitas mereka ini bisa menjadi potensi untuk masa depan mereka.

Tugas mereka belum selesai sampai di sini, karena selanjutnya mereka akan ke tingkat nasional yang akan digelar di Jogya. Tentu ini adalah tugas berat, namun kita bertekad untuk menampilkan yang terbaik.

Target kita minimal mempertahankan peringkat yang telah diraih tahun lalu. Kalau bisa peringkatnya naik, tentu lebih baik lagi.(nda) ()




Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2009

ajangkompetisi: 23 May 2009


Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2009 akan diadakan di Yogyakarta pada tanggal 1 s/d 5 Juni 2009.

Jenis Festival & lomba yang diadakan:
1. Festival Seni Karawitan
* Peserta Terfavorit
* Penyaji Inovatif
* Pemain Terbaik
* Vokalis Terbaik
* Artistik Terbaik
* Penyaji Terbaik

2. Festival Seni Tari
* Penari Terbaik
* Penata Gerak Terbaik
* Penata Rias Busana Terbaik
* Penata Iringan Terbaik
* Penyajian Terbaik

3. Festival Seni Musik
* Pemain Gitar Terbaik
* Pemain Bas Terbaik
* Vokalis Terbaik
* Pemain Keyboard Terbaik
* Pemain Drum Terbaik
* Penyajian Terbaik

4. Festival Seni Theater
* Pemeran Pria Terbaik
* Pemeran Wanita Terbaik
* Penata Musik Terbaik
* Sutradara Terbaik
* Penata Artistik Terbaik
* Penyajian Terbaik

5. Festival Seni Pedalangan
* Sabet Terbaik
* Lakon Terbaik
* Iringan Terbaik
* Catur Terbaik
* Penyajian Terbaik

6. Festival Film

Untuk info lebih lanjut bisa dilihat di –> http://www.ditpsmk.net/

Untuk ketentuan lebih lengkap bisa diclick di –> Ketentuan FLS2N 2009





Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Kamis, Mei 28, 2009

Lomba Foto PILPRES 2009

ajangkompetisi: 27 May 2009

Dalam rangka memeriahkan dan mendokumentasikan event Pemilihan Umum Presiden dihadirkan sebuah kompetisi fotografi dengan tema “Jepret Pesta Demokrasi, Sukseskan PILPRES 2009”, sebuah kompetisi yang memberikan kesempatan bagi para fotografer untuk berlomba menampilkan karya terbaiknya.

Peserta Lomba
1. Peserta lomba adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di seluruh Wilayah Kesatuan Republik Indonesia.
2. Peserta wajib mendaftarkan dirinya di PasarKreasi.com dengan menggunakan nama asli sesuai dengan KTP/Identitas resmi yang berlaku di Indonesia.
3. Peserta yang mengirimkan foto dengan nama orang lain akan dikenakan sanksi diskualifikasi dan tidak dapat menjadi juara. Sanksi tersebut bisa dijatuhkan ke peserta lomba foto tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Hadiah
Kompetisi ini memperebutkan hadiah sebagai berikut:
• Juara 1 : Rp. 4.500.000,-
• Juara 2 : Rp. 2.500.000,-
• Juara 3 : Rp. 1.500.000,-
• Juara Harapan 1 : Rp. 1.000.000,-
• Juara Harapan 2 : Rp. 500.000,-

Dewan Juri
• Arbain Rambey
• Budhi Ipoeng
• Komunitas FOTO135
• Tim PasarKreasi.Com

Waktu Perlombaan
• Penerimaan/Upload foto : 12 Mei 2009 s/d 12 Juli 2009
• Batas akhir penerimaan upload foto : 12 Juli 2009 pukul 20:59:59 WIB
• Penjurian foto : 12 Juli 2009 s/d 23 Juli 2009
• Penentuan Pemenang : 24 Juli 2009
• Pengumuman Pemenang : 29 Juli 2009

Tata Cara Perlombaan
1. Foto untuk lomba dikirim online via www.pasarkreasi.com
2. Tata Cara Sign-up dan Upload Foto Peserta lomba adalah anggota situs pasarkreasi.com. Bagi peserta yang belum menjadi anggota silakan untuk mendaftar terlebih dahulu di alamat: http://www.pasarkreasi.com/member/daftar
3. File foto yang diupload wajib diberi nama dengan mengikuti format:nama lengkap_judul foto.jpg.
4. Foto yang diupload wajib diberi cerita singkat tentang latar belakang foto tersebut. Informasi yang wajib dicantumkan adalah pada deskripsi foto adalah: Cerita Singkat Foto, Hari – tanggal dan lokasi pengambilan foto.
5. Mekanisme upload foto mengikuti aturan mekanisme di pasarkreasi.com

Syarat dan Ketentuan
Obyek Foto
1. Seluruh obyek yang berkaitan dengan pesta demokrasi dalam tahapan pemilihan Presiden 2009 selama periode lomba. Obyek foto yang dihasilkan bisa langsung berkaitan dengan tema lomba ataupun bersifat simbolik dan tidak boleh mendeskreditkan/ menjelekkan/ menghina kandidat atau semua hal yang terkait dengan kandidat presiden.
2. Foto harus sesuai dengan norma-norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
3. Tidak boleh mengandung unsur SARA dan politik serta tidak melanggar hukum negara Indonesia.
4. Harus melambangkan atau terkait dengan suasana event terkait.
5. Obyek foto yang diupload oleh kreator adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab kreator dan pihak Telkom serta pasarkreasi.com dibebaskan dari segala jenis tuntutan.

Foto yang diperlombakan
1. Media foto adalah digital.
2. Warna foto adalah bebas.
3. Foto merupakan hasil karya selama 1 Mei - 12 Juli 2009 .
4. Tidak diperkenankan mencantumkan unsur non fotografis pada foto, misalkan tanda tangan, frame digital, dan atau gambar dalam bentuk apapun.
5. Olah digital diperkenankan sebatas kamar gelap (Contras, Hue, Cropping, Dodging, Burning, Saturation, Level, Curve, Noise Reduction/Dust Removing).
6. Montase foto tidak diperkenankan dan data EXIF harus tetap terjaga/tidak ada pengubahan data-data vital pada foto.
7. Format foto mengikuti aturan di Pasarkreasi.com
8. Seluruh konten yang ada di dalam hasil foto merupakan tanggung jawab dari fotografer, termasuk di dalamnya apabila menggunakan model dan/atau properti lainnya. Panitia lomba bebas dari tuntutan pemilik properti dan/atau model yang disertakan dalam lomba foto.
9. Foto belum pernah dipublikasikan di media apapun dan atau belum pernah memenangkan kontes lomba foto.

Info Tambahan
1. Pihak PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk berhak menggunakan foto-foto pemenang untuk kepentingan promosi dan publikasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk terhitung sejak tanggal pengumuman pemenang ( 29 Juli 2009).
2. Pemenang Kontes Foto wajib menyerahkan foto copy identitas diri resmi (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku dan wajib menyerahkan foto asli dalam format digital (*.jpg) pada saat penyerahan hadiah, dengan ketentuan teknis adalah Sisi terpendek minimum 2500 pixel dan Format JPG kualitas maksimum.
3. Hak Publikasi/Hak Pakai foto kontes ini ada pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk terhitung sejak tanggal pengumuman pemenang tanpa biaya tambahan selama 1 (Satu) Tahun, tetapi Hak cipta foto tetap melekat pada fotografer.
4. Peserta menyatakan tunduk pada seluruh ketentuan yang berlaku dalam foto lomba ini.
5. Keputusan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.





Bookmark and Share


Klik selengkapnya...

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP