RSJ Bukan Pilihan Untuk Caleg Gagal
Sabtu, 18 April 2009, 13.27 WIB
Hingar bingar kampanye telah berlalu. Hasil Pemilu 2009 masih belum rampung direkap oleh KPU. Namun dampak dari perolehan suara calon legislatif (caleg) mulai tampak. Di sejumlah daerah, banyak caleg yang frustasi dan terkena gangguan jiwa karena mengetahui suara yang didapat kecil. Tidak hanya masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ), hari Selasa (14/4) di Desa Bangunjaya, Kabupaten Ciamis Jawa Barat, seorang Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa ditemukan gantung diri.
Mengapa fenomena ini bisa terjadi?
Psikiater Dadang Hawari melihat fenomena ini terjadi karena ketidaksiapan mental sang caleg. Ketika memutuskan untuk bertarung, seharusnya seseorang sudah siap mental untuk kalah. Bisa juga caleg tersebut memang memiliki bakat, atau rentan terhadap gangguan kejiwaan. Dari beberapa kasus yang terjadi, kebanyakan caleg-caleg tersebut memiliki tingkat perekonomian yang menengah ke bawah.
Kasus caleg yang masuk RSJ atau bunuh diri kebanyakan terjadi di luar jakarta. Hingga saat ini, RSJ Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat mengaku belum menerima pasien berstatus caleg.
Ada beberapa tahapan seseorang dikatakan mendapat gangguan kejiwaan. Dimulai dari stres, cemas, depresi hingga skizofrenia atau gangguan jiwa yang penderitanya tidak mampu menilai realitas dengan baik.
Jika sesorang sudah terdeteksi mendapat gangguan kejiwaan, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan. Secara biologik, melalui pengobatan, Psikologis dengan berbagi cerita, sosial dan spiritual.
Agar terhindar dari goncangan kejiwaan, kepada caleg yang gagal dalam pesta demokrasi ini disarankan untuk segera menghubungi psikiater atau dokter agar mendapat penanganan yang profesional.
| Reporter/Kamerawan/Penulis: Budhi/ Vo: Maya, Yosie/ Editor: Fajar |
0 komentar:
Posting Komentar