Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Selasa, Juli 07, 2009

HTI: Pilih Capres Pro-Islam

By Republika Newsroom
Selasa, 07 Juli 2009 pukul 21:00:00

JAKARTA — Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyerukan agar anggotanya memilih pasangan capres/cawapres yang mendukung penegakan hukum Islam. HTI juga menginginkan penyelenggaraan pilpres harus memenuhi kriteria pengangkatan kepala negara (nashb al-ra’is) yang hukumnya terkait dengan dua konteks, yaitu person dan sistem.

Juru Bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto, menerangkan, dalam kaitannya dengan person, Islam menetapkan seorang kepala negara harus memenuhi syarat-syarat pengangkatan (syurutul in’iqadz), yaitu sejumlah keadaan yang akan menentukan sah dan tidaknya orang menjadi kepala negara.

Syarat-syarat itu, kata Ismail, adalah muslim, baligh, berakal, laki-laki, merdeka, adil atau tidak fasik, dan mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai kepala negara. “Kami mengharamkan figur wanita sebagai kepala negara,” ujar Ismail, Selasa (7/7).

Adapun kaitannya dengan sistem, lanjut Ismail, harus ditegaskan siapa pun yang terpilih menjadi kepala negara wajib menerapkan sistem Islam. “Ini adalah konsekuensi akidah dari seorang kepala negara yang muslim.”

Selain itu, menurut HTI, tugas utama kepala negara dalam Islam adalah untuk menjalankan syariat Islam dan memimpin rakyat dan negaranya dengan syariat tersebut. “Hanya dengan cara itu sajalah, segala tujuan mulia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara akan tercapai,” imbuh Ismail.

HTI juga sudah memberikan arahan-arahan kepada anggotanya dalam berpartisipasi dalam pilpres. Di antara rambu-rambu yang ditetapkan HTI adalah calon yang dipilih hendaknya bersedia mengubah sistem sekuler yang ada dan melaksanakan syariat Islam secara kaffah, menyeluruh dan konsisten.

HTI pun mengimbau agar memilih kepala negara yang mampu menjamin kekuasaan atas negeri ini tetap independen (merdeka) dan hanya bersandar kepada kaum muslim dan negeri-negeri muslim. “Bukan bersandar kepada salah satu negara kafir imperialis atau di bawah pengaruh orang-orang kafir,” tandas Ismail.

ade/ism




Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP