Kekalahan JK Tanggung Jawab Semua Kader Golkar
Jumat, 10/07/2009 18:19 WIB
Elvan Dany Sutrisno - detikPemilu
Jakarta - Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Iskandar Mandji menilai kekalahan pasangan JK-Wiranto dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 kemarin sangat dipengaruhi oleh prilaku elit Partai Golkar sendiri. Ketidaksolidan para elit memenangkan JK merupakan faktor penentu terpuruknya perolehan suara JK-Wiranto.
"Saya bingung, kenapa elit dan kader Golkar tidak punya kebanggaan ketua umumnya maju sebagai capres. Padahal moment ini sejarah bagi Golkar. Malah beberapa elit partai ini ke sana kemari nggak punya komitmen," kata Iskandar kepada detikcom, Jum’at (10/07/2009).
Menurut orang dekatnya JK ini, semua kader Golkar harus bertanggungjawab atas kekalahan JK-Wiranto ini. Sangat tidak fair dan rasional jika kekalahan calon Golkar dalam pilpres kemarin hanya dibebankan kepada JK semata.
"Pak JK itu sudah mengeluarkan dana besar untuk membiyai partai. Beliau sudah berkorban materi dan moral untuk menjaga partai ini. Seharusnya kader Golkar angkat topi memberikan penghargaan, bukan mencaci dan menghakiminya," pintanya.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto ini menambahkan, manuver sejumlah elite Golkar yang akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) atau munas dipercepat cukup mempengaruhi psikologi kader Golkar. Akibatnya, perolehan suara JK anjlok dalam pilpres.
"Saya kira semua kader harus ikut bertanggungjawab atas kondisi Golkar saat ini. Kalau kita kompak, saya kira tidak bakal kita kalah seperti ini," pungkasnya.
Meskipun tidak menyebut nama, politisi asal Makassar itu sepertinya ingin menyindir gerakan Triple A (Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, dan Agung Laksono). Hal ini disebabkan karena Triple A sudah sejak lama disebut-sebut menggalang kekuatan ke daerah-daerah untuk agenda munas dipercepat.
Konsolidasi itu dilakukan dalam rangka mengegolkan agenda pengantian JK dan mereformasi kepengurusan Golkar dengan komposisi ketua umum, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung sebagai ketua dewan penasehat dan Agung Laksono sebagai sekretaris jenderal DPP Partai Golkar.
( yid / ndr )
0 komentar:
Posting Komentar