Wakil Bupati Terkejut Ada Anak Nelayan tidak Bisa Sekolah
Kamis, 09 Juli 2009 17:18 WIB
KETAPANG--MI: Nelayan di kampung nelayan Desa Sampit, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mengeluhkan tingginya biaya pendidikan sehingga tidak mampu menyekolahkan anak yang sudah cukup umur untuk mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun.
"Anak saya yang bungsu tahun ini genap berusia tujuh tahun dan sudah merengek-rengek minta disekolahkan. Tetapi apa daya, saya hanya nelayan tradisional. Saya tidak mampu menyediakan biaya pendaftaran masuk sekolah dasar," kata seorang nelayan dari perkampungan nelayan Desa Sampit, Amirudin, di Ketapang, Kamis (9/7).
Ia mengatakan sudah pernah mendaftarkan anaknya ke Sekolah Dasar Negeri 05 Sampit. Namun, di SD tersebut biaya daftar ulangnya sangat tinggi. "Saya tidak sanggup membayar biaya daftar ulang," katanya.
Menurutnya, biaya operasional untuk melaut saja sangat besar sekitar Rp30.000 untuk enam liter solar. "Belum lagi biaya makan dan persiapan lainnya," kata Amirudin. Dia mengakui tidak mampu membiayai sekolah anak-anaknya. Karena pendapatannya kecil dan mahalnya biaya hidup dan biaya pendidikan saat ini.
Menanggapi keluhan itu, Wakil Bupati Ketapang, Henrikus, mengatakan akan segera menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan setempat untuk mendata dan menentukan langkah yang dapat dilakukan menangani masalah tersebut. Ia mengaku terkejut karena perkampungan nelayan di Desa Sampit, cukup dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Ketapang. (Ant/OL-04)
0 komentar:
Posting Komentar