SBY Siapkan Proses Hukum Fitnah Pasca Pilpres
By Republika Newsroom
Selasa, 07 Juli 2009 pukul 22:51:00
JAKARTA--Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempersiapkan upaya hukum atas fitnah selama masa kampanye tahun 2009. Pelaporan ini diajukan setelah pemungutan suara pada 8 Juli 2009.
"Sekarang sepertinya biasa-biasa saja karena musim pilpres, tetapi negara kita negara hukum, bukan negara main-main. Pencemaran nama baik seseorang, saya punya hak untuk menuntutnya secara hukum, nanti setelah 8 Juli 2009," katanya kepada majelis dzikir di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (07/7) malam.
Pelaporan itu dilakukan usai pemungutan suara pilpres, kata SBY dengan tujuan supaya tidak mengganggu proses yang politik dalam pilpres. ''Saya tidak bisa menyampaikan satu per satu. Nanti saja setelah 8 Juli usai, saya akan sampaikan luar biasa cobaan kepada kami dan keluarga dan kita semua yang berhati lurus menghadapi cobaan dan ujian ini.''
Meski begitu, ia merasakan beban beratnya atas tudingan dan fitnahan yang ditujukan kepadanya dan keluarganya. Dia mencontohkan soal berita-berita korupsi, jauhnya SBY dari komunitasa Islam bila terpilih, isu penyusunan kabinet padahal pilpres pun belum, dan ada tuntutan ke SBY melaporkan ke KPK soal korupsi di setiap pengambilan keputusan. "Bahkan sekarang ini, hari ini saja, tidak terbilang, apa namanya fitnah dan berita yang tidak ada, jadi ada."
Pihaknya juga membeberkan soal pengalamannya dalam pilpres sebelumnya. Contohnya SBY diisukan sudah menikah sebelum masuk akmil dan selebaran 'Jangan Memilih SBY' akibat terima bantuan asing.
"Kalau fitnah itu datang dari saudara kita, berarti ada di antara kita yang akhlaknya belum baik yang kepribadiannya juga belum baik. Saya malu, kok ada bangsa Indonesia melancarkan fitnah yang luar biasa kejinya," keluhnya.
Karena itu, SBY meminta agar masyarakat tak mudah percaya. Bahkan, pihaknya meminta, kalau ada yang mengetahui soal fitnah itu, dimintanya untuk mencatatkan darimana dan kapan, serta di-sms-kan kepadanya agar diselesaikan secara baik. "Saudara-saudara kita yang kebahagiaannya menyebarkan fitnah, harapan saya dibimbing ke jalan yang benar."
Untuk itu, pihaknya berdoa agar dalam pilpres ini dijauhkan dari cara-cara yang tidak terpuji seperti fitnah, kampanye hitam, kekerasan, dan tindakan-tindakan yang curang.
Selain itu, SBY juga berdoa agar negara ini bermartabat dan sejahtera. Harapan lainnya adalah pilpres berjalan aman, tertib, lancar, dan demokratis. "Semoga semua pihak dapat menerima hasil pemilu. Bagi yang tidak berhasil, juga ikhlas, menerima hasilnya dan tidak melakukan tindakan anarkis yang justru tidak demokratis."
wed
0 komentar:
Posting Komentar