Golkar Boleh Merapat, tetapi Jangan Ganggu Power Sharing
Jumat, 10 Juli 2009 | 16:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai partai yang telah terbiasa berada di lingkaran kekuasaan, kecil kemungkinan bagi Partai Golkar menjadi oposisi. Kemungkinan Golkar akan merapat ke kubu pemenang Pilpres 2009 pun masih terbuka.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfud Siddiq mengatakan, pihaknya tidak akan mempermasalahkan jika hal itu terjadi, asalkan tidak mengganggu proses pembagian kekuasaan (power sharing) yang telah disepakai antarpartai koalisi pendukung SBY.
"Kemungkinan itu (Golkar merapat ke koalisi) bisa terjadi, asalkan jika mereka merapat tidak mengganggu power sharing yang sudah disepakati," katanya seusai acara diskusi di DPR RI, Jakarta, Jumat (10/9).
Secara pribadi, Mahfud menilai, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Partai Golkar untuk menjadi oposisi, bersama dengan PDI Perjuangan. Sebab, menurutnya, jika Golkar dan PDI-P bergabung menjadi oposisi di parlemen, maka fungsi oposisi sebagai pengontrol pemerintah akan efektif.
Mengenai pembagian kekuasaan di pemerintahan antarpartai koalisi pendukung SBY, ia mengaku bahwa hal itu baru akan dilakukan setelah KPU secara resmi mengumumkan hasil Pilpres 2009. Karenanya ia berharap pembagian kekuasaan tersebut bisa dilakukan secara profesional.
"Dan kalau ada partai lain yang mau bergabung, itu diambil dari profesional," tandasnya.
C10-09
0 komentar:
Posting Komentar