Mega-Prabowo Protes "Quick Count" Tayang Sebelum Pemungutan Berakhir
Rabu, 8 Juli 2009 | 13:25 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com
Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan, pihaknya menyesalkan penayangan hasil hitung cepat (quick count) oleh lembaga survei, sebelum ditutupnya waktu pemungutan suara. Hal itu dikatakan Pramono di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Kebagusan IV, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (8/7).
"Tentunya sangat menyesalkan adanya beberapa stasiun TV yang menyampaikan exit poll dan hasil polling. Seharusnya tidak boleh terjadi, karena bisa memengaruhi pemilih," ujar Pramono.
Ia mengatakan sudah meminta secara resmi untuk menghentikan karena berindikasi memengaruhi pemilih. "Karena yang boleh pakai KTP baru pukul 12-13. Di Indonesia bagian barat masih berlangsung pemungutan," katanya.
Untuk itu, Tim Mega-Prabowo merencanakan mengirimkan nota keberatan kepada lembaga survei. Menurut Pramono, apa yang dilakukan lembaga survei merupakan pelanggaran pemilu.
"Saya melihat tanpa prejudice. Saya yakin tidak ada faktor kesengajaan dari TV. Tapi, bagaimana lembaga survei yang tidak independen, bisa memengaruhi pilihan rakyat," kata Pramono.
0 komentar:
Posting Komentar