Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Jumat, Mei 22, 2009

Dr.Sungkowo M : "TOT Bandung Pemerataan dan Proses Pembelajaran"

Pada acara pembukaan Training of Trainer (TOT) Pengembangan Program Jaringan Kerja Perguruan Tinggi (3-5/3/2009) yang berlangsung di hotel Grand Aquila Bandung, di hadapan para dosen dari berbagai perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia, Dr.Sungkowo M menganjurkan agar para dosen tersebut dapat memberikan pengertian kepada para siswa kalau mata pelajaran sains, seperti matematika. bukanlah mata pelajaran yang berat, namun menyenangkan.


Nama TOT sendiri merupakan nama generic, kata “trainer” dalam TOT adalah kalimat yang ditujukan kepada para dosen yang ikut dalam kegiatan tersebut. Para dosen yang mengikuti kegiatan itu merupakan tenaga ahli dari perguruan tinggi, melalui mereka diharapkan akan tercipta jejaring antara teman-teman di perguruan tinggi, dan teman-teman di Dinas Pendidikan Provinsi. Bahkan jejaring dengan Dinas Pendidikan di Kabupaten Kota.

Dari pertemuan TOT di Bandung kali ini, secara teknis ada dua hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan pemerataan, yang pertama melalui proses pembelajaran di sekolah, kedua memfasilitasi prestasi puncak dari siswa-siswa yang memang memiliki kemampuan akademik luar biasa. “Setiap daerah, setiap tempat pasti ada dua hingga lima persen anak-anak yang memiliki keistimewaan luar biasa. Karena mereka tidak memiliki kesempatan yang baik, mereka tidak mendapatkan kesempatan yang sama, maka anak-anak yang mempunyai kemampuan akademik yang luar biasa itu tidak akan menjadi apa-apa. Contoh yang sudah pernah dilakukan oleh Prof. Yohannes Surya, ia pernah membuat semacam uji coba khusus pada anak di sebelah timur Indonesia, tepatnya di Jayapura. Ternyata, setelah dipandu oleh Prof Yohannes, dan si anak dibawa ke Jakarta lalu di training beberapa bulan, dilatih soal-soal fisika, ada semacam kemajuan untuk memperoleh hadiah nobel. Anak tersebut mendapatkan medali emas. Ini artinya setiap orang yang cerdas, apabila diperlakukan khusus dan diberikan pembelajaran khusus dengan cara yang benar, diharapkan anak-anak ini akan terurus. Tujuan kita seperti ini. Kita membuat mekanisme di dalam merekrut mereka. Rekrutmen untuk tingkat nasional ini kita sebut dengan Olimpiade Sains Nasional. Rekrutmen ini dimulai dari anak-anak itu di sekolah. Di sana dicari anak yang paling berbakat, kalau perlu dikompetisikan di kelas dan sekolahnya masing-masing. Juara satu, dua, dan tiga, dipertandingkan ke tingkat kabupaten kota. Kemudian dari kabupaten kota akan diseleksi lagi juara satu, dua dan tiganya. Yang berhasil di tingkat tersebut akan menjadi wakil dari kabupaten untuk berlaga di tingkat provinsi, dari provinsi dikompetisikan lagi untuk tingkat nasional. Setelah itu kembali dikompetisikan untuk tingkat internasional kalau ada forumnya.” jelas Dr. Sungkowo M.

Pengiriman Siswa Seimbang

Saat ini, yang menjadi masalah adalah ketika kita sudah mendapatkan anak yang berbakat itu di tingkat sekolah untuk maju di tingkat kabupaten, namun tidak pernah ada yang membina. “Mungkin ini hanya kurang komunikasi saja. Nah, kalau kita sambungkan antara dinas kabupaten dengan perguruan tinggi setempat, Insya Allah akan terjadi sinergi di antara mereka, mereka bersama-sama akan membina anak-anak itu.sehingga hasil yang diperoleh pun akan memuaskan. Itu sebabnya, diupayakan anak-anak yang nomor satu di kabupatennya itu, kita training secara khusus, sehingga posisinya di provinsi menjadi baik. Nah, kalau mereka sudah berada di provinsi, ini sudah menjadi tugasnya dinas pendidikan.” Tegasnya.

Jawa Tengah dan Makassar sudah pernah melakukan hal seperti yang diuraikan di atas. Saat OSN 2008 di Makassar, anak-anak yang sudah lolos di tingkat provinsi ditangani oleh dinas provinsi. Akan tetapi komunikasi yang terjalin belum merambah ke tingkat perguruan tinggi. “Jadi perlu diketahui bahwa teman-teman birokrat, yaitu dinas kabupaten, dinas provinsi, termasuk kami, yang ada di direktorat ini, kalau mau bertemu dengan perguruan tinggi maju mundur, takut tidak diterima. Melalui forum ini mudah-mudahan akan terjadi hubungan yang erat antara dinas provinsi dan para pemegang akademik, dengan demikian, nantinya pengiriman siswa dari tingkat provinsi ke tingkat nasional akan seimbang. Sebab selama ini wakil dari provinsi paling banyak dari empat daerah, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DKI.”

Menurut Dr. Sungkowo M, daerah-daerah lain bukannya tidak memiliki peluang untuk menang, tapi karena jumlah mereka sedikit maka peserta dengan jumlah terbanyaklah yang kemungkinan bisa memperoleh banyak medali. Para dosen yang hadir dalam TOT ini diharapkan mampu mendorong daerah-daerah untuk melakukan pemerataan. Dan pemerataan ini kiranya akan berkembang hingga ke Indonesia Timur. Jika daerah-daerah terpencil itu memiliki passing grade di bawah standar dan apabila mereka tidak diberi pembinaan serta diperlakukan secara khusus, maka perolehan medali bisa saja tidak bertambah jumlahnya. Sehingga yang menjadi juara umum kalau tidak DKI, Jawa Tengah.

Intinya, sekolah-sekolah di kabupaten harus ada trainer, sebab antara kabupaten dan provinsi ada kesempatan untuk dibina. Dan dari nasional ke tingkat internasional juga harus memperoleh pembinaan secara intensif. “Inilah tujuan kita mengundang Bapak dan Ibu sekalian. Karena ini merupakan mandat dari hasil workshop di Yogya. Kita akan membentuk tim pusat, tim provinsi, dan tim kabupaten. Nah dengan demikian diharapkan ada peluang untuk mendapatkan wakil-wakil dari daerahnya masing-masing. Dengan begitu keadaan akan seimbang antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lain. Mudah-mudahan ini menjadi pemikiran Ibu dan Bapak sekalian.” ujar Dr. Sungkowo M. (Fanny)


Sumber: Potensi




Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP