Seribu Orang di RS Hasan Sadikin Bandung Tak Mencontreng
Kamis, 09 April 2009 | 14:06 WIB
TEMPO Interaktif, BANDUNG:—Tak hanya pasien dan penunggunya, dokter dan perawat Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung juga kehilangan hak pilih dalam pemilihan legislatif hari ini. Jumlahnya mencapai seribu orang lebih. Mereka umumnya terganjal masalah formulir A 5 yang tidak dibawa.
Dari pantauan Tempo, banyak penunggu pasien yang ditolak petugas pemungutan suara karena hanya membawa formulir C 2. Begitu pun para pasien dan perawat di bangsal-bangsal yang didatangi petugas TPS keliling. Mereke beralasan tidak tahu jika diharuskan membawa formulir A-5 agar bisa memilih di rumah sakit. “Sosialisasi di daerah berarti masih kurang,” kata anggota KPPS TPS 51 Dhani, Kamis (11/4).
Di RS Hasan Sadikin Bandung, ada tiga tempat pemungutan suara yang didirikan di lobby depan dan belakang. Jumlah calon pemilih tambahan di tempat itu diperkirakan mencapai 1.600 orang, yaitu 1.200 pasien dan penunggunya, 300 orang perawat, dan 100 orang dokter yang bertugas hari ini. Masing-masing TPS dibekali 306 set surat suara.
Hingga pemungutan suara ditutup pukul 12.00 WIB, pemilih di tiga TPS tersebut hanya 225 orang. Proses pemungutan suara di tempat ini disaksikan 10 orang saksi dari Partai Golkar, PKPI, Gerindra, Demokrat, dan PKS. Untuk tugas itu, mereka dibayar Rp 25 ribu-Rp 50 ribu
0 komentar:
Posting Komentar