Gilang Ramadhan Menjadi Golput Pemula
Kamis, 09 April 2009 | 15:24 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta :Pada Pemilihan Umum 2009 ini, Gilang Ramadhan berketetapan tak memilih alias golongan putih. Menurut penggebuk drum kelompok “Krakatau” itu, dirinya sudah cukup lama mencermati berbagai program dan janji yang ditawarkan partai politik.
Gilang RamdhanBegitu pun dengan para calon legislator yang tengah berlaga. “Tapi ternyata tidak satu pun yang sesuai dengan harapan. Daripada memaksakan, saya pun memilih golput (golongan putih). Saya tidak ingin spekulasi memilih orang yang akan mengawal bangsa ini,” tuturnya kepada Tempo, di Jakarta, Kamis (09/04).
Bapak tiga anak kelahiran Bandung, 30 Mei 1963 itu juga menyebut, sikapnya itu sebagai sebuah pilihan juga. Lantaran itulah perlu juga mendapatkan satu tempat tersendiri diantara para pemilih.
“Di pemilihan kepala desa saja ada kok. Di negara-negara maju juga banyak dan nggak masalah,” tandasnya serius.
Gilang menambahkan kecenderungan orang memilih sikap seperti dirinya dari waktu ke waktu juga terus meningkat. Hanya memang, dalam hal jumlah dan maupun orang yang memilih sikap itu juga berubah-ubah. “Karena kalau hari besok berubah, besok orang yang semula golput, menjadi pemilih partai. Dan sebaliknya, jadi jarang orang yang golput selamanya,” akunya.
Ada contohnya? “Ya saya ini. Pemilihan umum sebelumnya saya memilih, sekarang nggak. Jadi, saya ini golongan putih pemula,” ujarnya seraya terbahak.
Apa sih enaknya jadi golongan putih? “Nggak enak. Contohnya, kalau pemilih pemula banyak yang merayu, tapi golput pemula nggak ada yang merayu, ha,ha,ha...bercanda,” jawabnya disambung derai tawa.
Yang pasti, Gilang menjadi golput bukan lantaran ikut sang istri, Shahnaz Haque, yang lebih duluan memilih bersikap tak memilih. Tetapi memang benar-benar dari nurani, ucap Gilang beralasan.
0 komentar:
Posting Komentar