Panwaslu Tak Awasi Tim Anti Golput
Kamis, 05 Februari 2009 | 21:51 WIB
TEMPO Interaktif, BANDUNG:—Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Bandung tak bisa mengawasi Tim Independen Sukses Pemilihan yang menyerukan anti kekerasan dan anti golongan putih ke sejumlah tempat. Tim itu tiba hari ini dan bakal berada di Bandung hingga Senin pekan depan. "Kami kekurangan personel untuk mengawasi mereka," kata Ketua Panwaslu Kota Bandung Darwis, Kamis (5/2).
Menurut Darwis, pihaknya tidak mengetahui persis aktivitas Kirap Sukses Pemilu 2009 yang beranggotakan 17 orang itu. Dari paparan tim itu di Balaikota Bandung, mereka berencana mendatangi beberapa instansi pemerintah.
Ketua tim tersebut, Abdurahman kepada pers mengatakan mereka berkeliling ke 200 kota di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan untuk kampanye anti kekerasan dan anti golongan putih dalam pemilihan umum. Mereka bertolak dari Surabaya pada 10 November 2008. Bandung adalah kota ke-69 yang mereka sambangi. Tujuan pertama adalah ke dua Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan Negeri, selanjutnya ke instansi pemerintah dan bank.
Kampanye dilakukan dengan cara dialog dan penyebaran brosur. Menurutnya, mereka adalah tim independen yang berkeliling untuk menekan angka golongan putih agar kerugian negara tidak besar. "Kalau 50 persen golput, kerugian negara Rp 26 triliun," katanya. Angka itu dihitung berdasarkan biaya pemilu yang dialokasikan Rp 49 triliun. Untuk dana kampanye keliling kota itu, dia mengaku berasal dari dana masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar