Gerindra, PDIP Siapkan Lawan Sepadan Hadapi SBY
Kamis, 16 April 2009 21:25 WIB
Penulis : Maya Puspita Sari
JAKARTA--MI: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku optimistis Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang telah didaulat partainya sebagai calon presiden, akan tetap memperoleh lawan sepadan dalam pemilu presiden dan wakil presiden, Juli 2009.
"SBY tidak akan hanya melawan kotak kosong," ujar Fadli kepada Media Indonesia di Jakarta, Kamis (16/4).
Ia meyakini, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan lawan sepadan bagi SBY. "Kami punya peluang yang sangat besar. Apalagi pilpres mendatang ada debat capres, saya yakin Prabowo bisa mematahkan argumentasi-argumentasi SBY, khususnya di bidang ekonomi," katanya.
Kendati demikian, ia mengatakan, aturan-aturan pemilu yang ada saat ini tidak sesuai dengan kaidah-kaidah demokrasi dan menafikkan bahwa pemilu harus diselenggarakan secara jujur dan adil. Ia memprediksikan apatisme publik bakal meningkat bila pengalaman 'buruk' dalam pemilu legislatif tidak diselesaikan secara proporsional.
Menurutnya, aturan parliamentary treshold(PT) 2,5% dalam seleksi parpol yang bisa mengisi kursi DPR serta aturan 20% kursi atau 25% suara sah nasional bagi partai politik untuk mengajukan pasangan capres dan cawapres, merupakan aturan yang berlebihan untuk merekayasa kondisi politik di Indonesia. "Aturan-aturan itu justru melahirkan apatisme publik," imbuh Fadli.
Ia mendorong agar pemerintah dan pihak-pihak terkait melakukan langkah-langkah riil untuk memperbaiki situasi yang tidak kondusif, menindak setiap kecurangan, dan menjamin semua warga negara untuk bisa menyalurkan hak pilihnya dalam pilpres mendatang.
Hal senada dilontarkan Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait. Menurutnya, bila seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih bisa menyalurkan hak politiknya secara adil, niscaya capres yang lain selain SBY, akan memiliki kesempatan untuk 'menang'. Namun, lain halnya bila situasi pelaksanaan pemilu legislatif kemarin kembali terulang pada pilpres mendatang, maka niscaya akan sulit mengalahkan incumbent.
"Bila yang berhak memilih bisa memilih, saya yakin kita masih memiliki kesempatan mengalahkan incumbent," tukas dia. (MS/OL-03)
0 komentar:
Posting Komentar