Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Jumat, April 17, 2009

Caleg Stres Tanggung Jawab Siapa?

April 14, 2009

Hari-hari pasca pemilu 2009, marak di berbagai media yang memberitakan banyaknya calon anggota legislatif yang stres lantaran suara yang mereka dapatkan dalam pemilu legislatif tidak sesuai dengan harapan. Meski saat ini KPU belum menyampaikan data resmi, namun melalui penghitungan cepat atau quick count beberapa lembaga survey menujukkan bahwa banyak partai maupun caleg yang diprediksi tidak akan lolos ke lembaga legislatif.

Karuan saja, para calon anggota legislatif sudah keluar tenaga dan uang banyak untuk mendapatkan simpati masyarakat, namun dalam kenyataannya ketika pemilu digelar masyarakat menjatuhkan pilihannya pada calon lain. Tidak hanya itu, banyak caleg yang telah menghabiskan harta bendanya untuk kampanye pemilu kali ini.

Kalau kita lihat di pemberitaan media, ada saja kejadian yang menimpa caleg pasca pemilu ini. Ada yang meninggal karena stroke atau serangan jantung gara-gara kalah suara, ada juga yang meminta kembali sumbangan yang telah diberikan ketika kampanye, bahkan banyak ditemui caleg-celeg yang masuk rumah sakit akibat gangguan kejiwaan.

Ini menjadi hal yang sangat ironis karena para celeg ini lebih siap untuk menang ketimbang siap untuk kalah. Besarnya beban baik moral, material bahkan rasa malu di masyarakat menjadikan banyak caleg menjadi stres.

Anggota legislatif adalah sebuah jabatan politik sebagai sebuah kepanjangan tangan partai dan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah melalui lembaga legislatif. Tiga fungsi yang diemban lembaga legislatif adalah fungsi legislasi (pembuat undang-undang), fungsi kontrol atau pengawasan dan fungsi budget atau anggaran, selain itu fungsi lainnya adalah sebagai lembaga penyerap aspirasi.

Jika para caleg ini memahami benar apa yang menjadi tugas dan fungsi legislator, maka yang seharusnya ada di benak mereka tentang jabatan sebagai anggota legislatif adalah sebuah pengabdian kepada bangsa dan bukan sebuah jabatan untuk mendapatkan kekuasaan dana banyak materi. Tapi mungkin pandangan ini ada benarnya, karena karena selama ini banyak anggota legislatif yang lebih mengedepankan mendapatkan materi ketimbang menjalankan tugas-tugas sebagai seorang legislator. Ini yang harus segera dibenahi.

Dengan harapan mendapatkan keuntungan bak sebuah investasi, para caleg dengan gelap mata mempertaruhkan segala harta benda untuk mendapatkan posisi tersebut. Tentu jika mendapatkan kursi empuk tersebut, maka modal yang telah dikeluarkan bisa dikembalikan. Namun, ketika harapan itu sirna, maka ganguan jiwalah yang mereka dapatkan.

Tanggung Jawab Partai Politik

Calon anggota legislatif bisa mendaptkan nomor urut karena direkut oleh partai politik. Beberapa alasan partai politik melirik caleg yang bersangkutan karena memiliki kapasitas, kualitas bahkan karena popularitas. Namun, beberapa caleg memberanikan diri untuk mendaftar ke partai politik dengan berbagai alasan, diantaranya ikut merubah nasib bangsa, hanya sekedar coba-coba sampai hanya untuk memenuhi kuota tertentu.

Lolos tidaknya caleg bisa ikut dalam pemilu adalah wewenang partai politik. Partai politik merasa diuntungkan dengan banyaknya caleg yang ada karena dipastikan akan bekerja keras untuk mendapatkan suara bagi caleg yang bersangkutan dan tentunya untuk partai. Namun sayang, partai politik terkesan hanya memanfaatkan si caleg tanpa diberangi dengan pemahaman yang jelas tentang apa maksud dan tujuan dari pencalegan ini. Bahwa, jabatan legislator adalah sebuah amanah dan pengabdian yang membutuhkan keiklasan dalam berjuang.

Partai politik seharusnya juga memberikan pemahaman kepada caleg agar harus benar-benar rasional dalam mengeluarkan dana dan meteri. Selain itu, parpol juga harus memberikan pemahaman terhadap peta politik kepada para celegnya, sehingga mereka bias menghitung kalkulasi menang atau kalahnya dalam pemilu. Ini penting karena banyak caleg yang sama sakali tidak tahu menahu tentang peta politik dan prediksi terhadap parpol yang bersangkutan.

Namun apa mau dikata, ibaratnya nasi sudah menjadi bubur. Karena ketidaktahuan dan kenekatan para caleg, kini mereka harus menderita karena beban yang mereka pikul terlampau berat. Untuk itu, kini saatnya partai politik ikut andil dama membina kembali para celeg yang telah berjuang untuk partainya. Jangan hanya mengambil untung dari para caleg, namun disaat mereka membutuhkan bantuan, para pengurus parpol seakan tutup mata dengan keadaan ini.

Parpol harus memberikan dukungan dan bimbingan moral kepada para caleg yang gagal bahwa jabatan sebagai anggota legislative bukanlah satu-satunya jalan untuk mengabdi. Masih banyak lahan untuk memberikan darma bhaktinya untuk ibu pertiwi ini.


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP