Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Jumat, Juni 19, 2009

Wah! Tak Terdengar "Panggilan Sayang" Mega untuk SBY



Kamis, 18 Juni 2009 | 22:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lebih dari dua jam, acara debat calon presiden berlangsung Kamis (18/6) malam ini. Masing-masing calon presiden, mulai dari Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla pun mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan visi misinya di awal acara.

Sesi awal ini berlangsung landai, hampir semua visi dan misi yang disampaikan pada kandidat pemimpin negeri tersebut sudah pernah didengar sebelumnya dalam berbagai kesempatan. Hanya Jusuf Kalla dengan pernyataan dan polahnya sesekali berhasil mengundang tawa penonton yang datang di Gedung Trans TV di kawasan Mampang, Jakarta.
Namun, suasana berubah menjadi lebih hangat saat moderator Anies Baswedan mulai mengutarakan satu pertanyaan untuk satu capres, sementara capres lain menanggapinya. Pertanyaan pertama diajukan kepada JK mengenai gagasannya untuk menghilangkan pungli di lingkungan birokrasi. Kemudian Megawati mendapat pertanyaan soal pembenahan masalah TKI. Dan, terakhir SBY mengenai penyelesaian kasus HAM.

Menarik disimak. Begitu Megawati selesai mengutarakan pendapat yang intinya menggarisbawahi pentingnya pembenahan masalah ketenagakerjaan dari dalam negeri, SBY mendapat kesempatan pertama untuk menanggapinya. "Saya setuju 200 persen dengan Ibu Mega. Karena permasalahan ketenagakerjaan memang harus mulai dibenahi dari dalam," kata SBY begitu mendapat kesempatan.

SBY tak sungkan menyapa dan menyebut nama "Ibu Mega". JK pun tak jauh berbeda, ia menyatakan kesepakatannya dengan Megawati. Bahkan, sekali ia sempat mengajak Megawati berdialog, soal 'memori' mereka saat masih bersama-sama di kabinet mengatasi masalah TKI di Nunukan, Kalimantan Timur. "Waktu itu saya Menko Kesra di bawah Ibu Mega," kata Jusuf Kalla. Kala pun beberapa kali menyapa SBY meski keduanya saling menyindir dalam berbagai kesempatan kampanye.

Namun, apa yang terjadi saat Megawati harus menanggapi jawaban SBY soal HAM? Megawati hanya berujar, "Ya, karena Pak JK mengatakan setuju, saya pun sebagai opisisi setuju." Baru kemudian ia mengungkapkan pandangannya.

Selama lebih dari dua jam acara debat berlangsung, tak ada satu pun sapaan Mega untuk SBY yang di zaman pemerintahannya selalu disapa dengan sebutan "Pak Bambang". Bahkan, sepanjang acara ini berlangsung, tak ada satu kali pun "panggilan sayang" itu diucapkan kembali oleh Mega. Tampaknya, kebekuan hubungan kedua tokoh ini tak juga kunjung cair.


Sumber: Kompas




Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP