Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Sabtu, Juni 20, 2009

Kronologi Peristiwa Versi Suami Cici Paramida


"Terlalu banyak fakta yang diputarbalikan," ujar Zul Hendri

Kamis, 18 Juni 2009, 11:46 WIB
Irina Damayanti, Windratie

VIVAnews - Menurut Zul Hendri Hasan, dalam kasus ini banyak fakta yang tak sesuai dan diputarbalikan oleh satu pihak. Inilah kronologi peristiwa menurut pihak pengacara suami Cici Paramida.

Desas desus yang mengatakan Cici Paramida dipukuli, dianiaya dan ditabrak oleh suaminya, Ahmad Suhebi memang baru spekulasi. Cici Paramida yang kini masih shock berat dan masih istirahat total, memang belum pernah mengeluarkan statement tentang kronologi kejadian yang sesungguhnya.

Namun pihak pengacara Suhebi menyangkal semua tuduhan dan dugaan tentang KDRT yang dialami Cici. Saat ditemui di kantornya di bilangan Tendean, Jakarta Selatan, Zul Hendri Hasan pun menceritakan kronologi kejadian berdasarkan cerita dari kliennya.

"Jadi ketika peristiwa itu terjadi, ibu Ami memang sedang ada di puncak untuk sebuah kegiatan sosial. Ibu Ami dan keluarga besarnya memang rutin ke puncak untuk menyantuni anak yatim di panti asuhan 'As Salam', Cipanas. Ibu Ami menggelar pengajian dengan para anak yatim sampai Ba'da Ashar," ujar Zul.

Dalam cerita Zul, disaat itulah ibu Ami menelpon Budi (teman Suhebi yang lain) dan memberi tahu kalau ia sedang berada di puncak. Tak lama kemudian, Budi pun menelpon Suhebi yang saat itu sedang ada di bandara baru pulang dari Demak. Karena sudah lama tak bertemu, Budi pun mengajak Ebi bertemu sekaligus dengan Ami.

Budi juga bilang pada Ebi, kalau Ami sedang ada di Cipanas. Setelah itu, Ebi pun berniat langsung ke puncak untuk bertemu Ami dan Budi. Namun ternyata Budi tak kunjung datang, di kontak pun tidak bisa. Jadi, Ebi hanya bertemu Ami saat itu.

Tak lama, sebuah mobil datang menyegat mobil Ebi dan keluarlah seorang pemuda bertampang sangar dan kekar lalu menodongkan pistol ke arah Suhebi, Ami pun berteriak-teriak minta tolong dipanggilkan polisi. Kontan saja Suhebi langsung melarikan mobilnya ke arah polisi lalu lintas yang di jalan raya Bogor.

Setelah meminta perlindungan polisi lalu lintas, baru kemudian Suhebi dibawa ke Polres Bogor untuk dimintai keterangannya. Menurut versi Suhebi, disanalah dia baru bertemu Cici dan langsung kaget melihat wajah istrinya yang penuh luka lebam.

"Kalau mbak Cici bilang, dia menggedor-gedor mobil suaminya lalu ditabrak, itu sama sekali tidak benar. Pak Ebi dan ibu Ami yang saat itu bertemu di puncak juga hanya melakukan pertemuan biasa, layaknya sahabat lama yang sudah lama tak bertemu, jadi nggak ada maksut macem-macem," tutur pengacara Suhebi yang kecewa karena banyak fakta yang sudah diputarbalikan dalam kasus ini.

Suhebi yang kini berstatus menjadi tersangka, dikabarkan akan dikenakan pasal 360 dan 335 KUHP karena telah diduga melakukan tindakan yang tidak menyenangkan dan kelalaian yang mengakibatkan kerugian fisik pada orang lain.

Sumber: VIVAnews



Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP