Menteri Adhyaksa Siap Hadapi Tuntutan Suami Cici
Sabtu, 20 Juni 2009 | 18:15 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Adhyaksa Dault melalui pengacaranya Umbu S. Samapaty menyatakan siap menghadapi tuntutan suami Cici Paramida, Ahmad Suhaebi. Ebi, panggilan suami Cici yang kini menjadi tersangka tindak kekerasan dalam rumah tangga, melaporkan Adhyaksa ke Polda Metro Jaya pada Jumat (19/6).
Suhaebi merasa namanya dihina dan dicemarkan oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga itu. "Tidak ada kata-kata yang di luar kontrol. Apabila Suhaebi merasa berkeberatan akan statemen klien kami, sebagai pihak kuasa hukum sangat siap dan sangat serius karena ini menyangkut harkat dan martabat," ujar Umbu, Sabtu (20/6)
Kasus ini bermula dari reaksi Adhyaksa atas peristiwa yang menimpa Cici. Penganyi dangdut itu pada Jumat (12/6) bertengkar dengan Ahmad Suhaebi. Akibat dari keributan itu, Cici terserempet mobil yang dikendarai suaminya, sehingga ia mengalami luka cukup parah di bagian kepala.
Adhyaksa yang masih punya hibungan saudara dengan Cici merasa tidak terima. Ia memberi pernyataan secara spontan bahwa suami Cici Paramida orangnya botak dan tukang kawin. "Dalam hal ini Adhyaksa bertindak mewakili keluarga Cici dan kapasitasnya bukan sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga," tutur Umbu.
Ditambahkan Umbu, "Klien kami mengatakan suami Cici itu botak. Kalau saya mengatakan saudara Ebi rambutnya tebal dan seorang bujang, itu berarti bohong. Artinya, ini yang dibicarakan adalah fakta," ungkap Umbu. Umbu juga menyatakan pihaknya menghargai laporan Ahmad Suhaebi dan siap untuk melayani gugatannya.
Kisruh rumah tangga Cici pada Jumat (12/6) bermula saat Ahmad Suhaebi memberitahukan Cici Paramida bahwa akan ke Demak untuk melayat guru spiritualnya. Namun, Cici mendapat informasi bahwa suaminya berada di Bandara Soekarno Hatta. Atas informasi itu Cici lantas menelepon dan mengatakan ingin menyusul ke Demak, tapi dijawab Suhaebi, "Tidak usah."
Cici kemudian meminta adiknya mengecek ke rumah suaminya. Ternyata benar, ada mobil Toyota Range Rover milik Ahmad Suhaebi. Mobil tersebut keluar menuju puncak pada Sabtu pagi. Atas berita tersebut Cici menyusul ke puncak Bogor pada Minggu (14/6) dengan mobil Alphard dan parkir di sebuah tempat. Tak berapa lama ia memergoki mobil suaminya.
Saat mobil Ahmad Suhaebi melaju, segera diberhentikan Cici. Dengan nada marah Cici mengetuk kaca jendela mobil Range Rover, di dalamnya ada seorang perempuan yang tak dikenal Cici. Suhaebi tak mau membuka kaca jendela mobil, ia malah menjalankan mobilnya. Cici terus mencoba menghadang. Akibatnya, Cici tertabrak. Kronologis inilah yang dilaporkan Cici ke polisi dan Ahmad Suhaebi dijadikan tersangka. Dua hari kemudian Ahmad Suhaebi ditahan.
SARI NASYA
0 komentar:
Posting Komentar