Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Selasa, Juni 02, 2009

Saling Ngotot Capres

Mega-Prabowo Terancam Tak Ikut Pilpres * Mega Umumkan Capres-Cawapres PDIP Hari Ini * Taufiq: Belum Ada Cawapres PDIP * PDIP: Prabowo Susah, Mega Bisa Ambil Sultan

Posted in Berita Utama by Redaksi on Mei 7th, 2009

Jakarta (SIB)
Ngototnya masing-masing pihak untuk maju sebagai capres membuat posisi Megawati dan Prabowo terancam. Jika kedua tokoh ini tidak berfikir lebih rasional dan jernih, keduanya bakal gagal menjadi capres atau cawapres.

“Kalau tidak ada yang mengalah, dua-duanya bisa nggak dapat. Memang posisi Prabowo sedang dalam posisi kuat, karena dia bisa bilang kalau dia tidak maju, dia hanya rugi 4 persen. Sementara kalau PDIP tidak maju, PDIP rugi 14 persen,” kata pakar marketing politik UI Effendi Gazali kepada detikcom, Rabu (6/5)

Menurut Effendi, memang Prabowo memiliki kesan dan pengaruh lebih, dalam hal ketegasaan di mata masyarakat dibandingkan Megawati. Namun, perolehan suara Partai Gerindra yang hanya 4,5 persen juga harus dijadikan pertimbangan Prabowo untuk ngotot maju.

“Tentu saja orang boleh berharap Prabowo sebaiknya maju, tetapi fakta politiknya kan dia tidak bisa memaksakan dengan perolehan yang jauh di bawah PDIP. Kalau saya mengatakan, Prabowo mungkin sebaiknya mempertimbangkan wapres saja. Kan kesan dia saat ini, dia sudah leader yang kuat,” paparnya.

Dengan pemahaman publik bahwa Prabowo adalah tokoh yang kuat dan powerfull akan menjadi kekuatan duet Mega-Prabowo. Selain itu, masa 5 tahun pertama di pemerintahannya ini, jika terpilih, Prabowo bisa memerankan diri sebagai sosok yang membantah semua tudingan masa lalu mengenai sosoknya yang keras, tukang pukul dan terkait hal-hal negatif.

“Dengan leadershipnya yang tegas, Prabowo bisa menjadi orang yang menentukan keputusan dalam lingkungan kepresiden. Dia juga bisa menjadikan ini menjadi masa magang, karena dia dituduh pernah punya masa lalu suka mukul orang dan lain, kalau dalam 5 tahun ini bisa membuktikan sebagai pemimpin yang baik, selesai semua tuduhan itu,” paparnya.

Mega Umumkan Capres-Cawapres hari ini
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri akan menentukan pasangan capres dan cawapres dari PDIP pada Pilpres 2009 mendatang. Rencananya, pengumuman itu akan dilakukan di kediaman Megawati Jl Teuku Umar, Jakarta, Kamis (7/5).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP Tjahjo Kumolo menyebut, hanya Megawati yang berhak menentukan capres dan cawapres mendatang.

“Megawati yang akan menentukan capres dan cawapres mendatang dan itu harus dihormati,” kata Tjahjo usai rapat pleno PDIP di kediaman Megawati, Jl Teuku Umar, Jakarta, Selasa (5/5).

Menurut Tjahjo, untuk menentukan capres dan cawapres, pihaknya masih menunggu hasil rekapitulasi perolehan suara manual yang saat ini sedang berlangsung.
Tjahjo juga mengatakan, saat Partai Gerindra berpeluang digandeng karena partai tersebut sudah punya nama dalam kancah perpolitikan sekarang ini. Namun, tidak menutup kemungkinan partai lain juga akan bergabung dengan PDIP untuk mengusung capres dan cawapres mendatang.

Yang jelas, kata Tjahjo, sekarang ini pihaknya tetap melaksanakan komunikasi politik dengan berbagai partai, serta terus melakukan evaluasi supaya partai tersebut semakin solid, ujarnya.

Sekjen DPP PDIP Pramono Anung menambahkan, pengumuman capres-cawapres PDIP akan dilaksanakan, Kamis (7/5). “PDIP pada hari Kamis itu akan mengadakan rapat mengenai bagaimana pasangan capres dan cawapres akan diputuskan oleh PDIP dan itu merupakan keputusan yang terakhir dan final,” ujar Pramono.

Menurut Pram, pengumuman tersebut akan berlangsung pada pukul 11.00 WIB usai menggelar rapat. Kendati demikian masih belum diputuskan kapan capres-cawapres akan dideklarasikan.

“Kalau deklarasi, tentu dalam forum yang sudah dipersiapkan. Itu adalah keputusan mengenai posisi PDIP berkaitan dengan capres dan cawapres,” kata Pram. Menjawab pertanyaan apakah Mega yang akan maju sebagai capres, Pram menyatakan bahwa Mega tetap menjadi jago PDIP.

Menurut dia, keputusan PDIP mencalonkan Mega sebagai capres sesuai dengan rakernas maupun kongres partai.

“Sehingga kalau kemudian ada perubahan, hal itu sampai hari ini tidak dibahas di dalam. Kita tidak membahas sama sekali hal itu,” imbuhnya.

TAUFIQ KIEMAS: BELUM ADA BAKAL CAWAPRES PDIP
Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP Taufiq Kiemas mengatakan, hingga kini pengurus belum menentukan siapa yang menjadi bakal cawapres untuk Megawati Soekarnoputri.

“Tidak ada persiapan untuk menentukan siapa bakal cawapres bagi Ibu Megawati Soekarnoputri, bahkan kita juga belum menerima tawaran dan usulan dari siapa saja,” katanya di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Menteng, Rabu.

Taufiq Kiemas mengatakan, pihaknya bersama istrinya Megawati Soekarnoputri belum melakukan persiapan untuk penentuan bakal cawapres tersebut. Pada saatnya nanti, itu baru akan dijelaskan.
“Kita lihat saja nanti,” katanya.
Taufiq tampak dengan santai menjawab satu persatu pertanyaan yang diajukan oleh sejumlah wartawan media cetak dan elektronik.
Ia mengatakan, Megawati Soekarnoputri optimistis maju sebagai bakal capres dalam Pemilu 8 Juli 2009.

PDIP : Prabowo Susah, Mega Bisa Ambil Sultan
Kesempatan bagi Sultan Hamenkubuwono X menjadi cawapres Megawati semakin terbuka lebar. Hal ini disebabkan Golkar membebaskan semua kadernya untuk menjadi capres atau cawapres dari parpol lain. Dalam konteks inilah, Sultan dinilai paling berpeluang ditarik mendampingi Mega jika Prabowo tidak mau mengalah.

“Golkar memiliki banyak pemimpin, keputusannya kan boleh diambil. Jadi bisa saja salah satu dari meraka kita ambil,” kata fungsionaris PDIP, Effendi Simbolon dalam dialog kenegaraan bertajuk ‘Membaca Peta Kekuatan Capres’ di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (6/5/2009).

Menurut politisi asal Batak ini, keputusan JK yang membebaskan kadernya menjadi cawapres dan bebas memilih pasangannya adalah tindakan yang tepat. “Golkar memiliki banyak kader pemimpin jadi wajar saja dieksport ke parpol lain untuk bertarung di berbagai medan pertarungan, ” tutur Effendi.

Terkait waktu penentuan cawapres Mega, anggota komisi VII DPR ini menegaskan bahwa semuanya akan diputus dalam rapat pleno DPP PDIP. “Semuanya diputuskan besok dalam pleno,” tegasnya.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Bachtiar Effendi menilai sosok Sultan adalah yang paling tepat menjadi cawapres Mega. Hal ini didasarkan karena komunikasi Mega dengan sultan sudah terbangun sejak lama.
“Menurut saya, Sultan yang paling mungkin diambil Mega. Mereka berdua memiliki kedekatan sejak awal,” papar Bachtiar.

Kader PDIP Demo di Teuku Umar, Minta Mega Tetap Capres
Sekitar 20 kader dan simpatisan PDIP se-DKI Jakarta melakukan unjuk rasa di depan kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mereka minta agar Megawati tetap menjadi capres dari PDIP.

“Kita berharap Megawati menjadi capres di Pemilu 2009 nanti. Dan kami mendukung sepenuhnya hasil kongres PDIP di Solo kemarin,” kata salah seorang peserta unjuk rasa, Sereida Tambunan di depan kediaman Mega di Jl Teuku Umar, Jakarta, Rabu (6/5).
Menurutnya, Mega adalah harga mati capres PDIP. “Siapa pun cawapresnya yang penting Megawati di 2009 adalah capresnya,” ujarnya.

Sereida mengatakan, pihaknya berencana ingin bertemu langsung dengan Mega untuk menyalurkan aspirasi mereka. “Sekarang kami sedang menunggu teman-teman dari daerah lain,” imbuhnya.

Demo awalnya berlangsung di depan kediaman Mega. Namun oleh aparat keamanan, demo dialihkan ke bunderan air mancur Teuku Umar. Demo yang dikawal oleh 50 personel dari Polsek Menteng ini berlangsung aman.

Tepat pukul 13.15 WIB, perwakilan demonstran diterima masuk ke kediaman putri Bung Karno tersebut.

Aksi lebih besar rencananya akan dilakukan Kamis hari ini di depan Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan karena bertepatan dengan putusan PDIP memilih cawapres.

PDIP Undur Pengumuman Capres/Cawapres?
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana akan mengumumkan pasangan capres/cawapres yang akan diusung dalam Pilpres 2009 pada Kamis 7 Mei. Namun kemungkinan pengumuman itu akan diundur.

“Hari ini tidak ada rapat internal partai. Besok kemungkinan juga tidak ada keputusan dan bahkan akan mundur,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP, Taufiq Kiemas di Kediaman pribadinya, Jl Teuku Umar, Jakarta, Rabu (6/5).
Namun Taufiq enggan menjelaskan keputusan apa yang akan diundur oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

“Maju mundur kan biasa. Kita lihat saja besok mundurnya mundur apa,” elak Taufiq saat ditanya apakah yang dimaksud dengan mundur tersebut adalah pengunduran pengumuman capres/cawapres PDIP.

Sekitar pukul 14.30 WIB, mantan Menteri Perekonomian Rizal Ramli kembali bertandang ke kediaman Mega. Belum jelas apa yang hendak dibicarakan oleh Rizal dan Megawati.
Sebelumnya, Partai Gerindra juga mengundur Rapimnas yang harusnya berlangsung Rabu hingga batas waktu yang belum ditentukan. Apakah hal ini juga terkait dengan mundurnya pengumuman capres/cawapres PDIP? Kita tunggu saja. (detikcom/Ant/BK/u)




Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP