Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Minggu, Mei 31, 2009

TOFI Raih Delapan Medali

LIPUTAN POTENSI


Sabtu (02/05),
Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta, cengkareng. Dua emas, empat perak, dan dua perunggu berhasil diraih oleh putra-putri bangsa usai berlaga dalam APhO ke X di Bangkok Thailand, 24 April-2 Mei 2009. Tak hanya itu, siswa asal SMAK I BPK Penabur Jakarta, Winson Tanputraman meraih Best Experiment.

APhO 2009 diikuti oleh 23 negara yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, China, Taiwan, Hongkong, India, Israel, Jordania, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Macao, Malaysia, Mongolia, Philipina, Singapura, Sri Lanka, Tajikistan, Turkmenistan, Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Situasi politik yang tengah melanda Thailand saat ini mengakibatkan negara peserta APhO 2009 sedikit berkurang. Ada tujuh negara yang membatalkan ikut antara lain Australia, Laos, Singapura, Hongkong, dan lainnya.

Tim pembina TOFI yang terdiri dari Hendra Kwee Ph.D, Kamsul Abraha Ph.D, dan Drs. Widia Nursiyanto M.Si memaparkan, yang spesial tahun ini adalah kedelapan peserta semuanya mendapatkan medali, minimal perunggu. “Ini adalah perolehan medali terbanyak,” ujar Kamsul.

Kamsul menambahkan,terjadi persaingan nilai yang ketat antar peserta. Pencapaian nilai seluruh tim secara umum rendah kecuali China yang memboyong delapan emas. Relatif siswa bersaing keras dalam menjawab soal. Mungkin yang perlu didorong adalah semangat untuk bertarung lebih kuat lagi. Dari segi penguasaan materi menurut pelatih sekaligus pembina Hendra Kwee, soal tahun ini dibandingkan tahun lalu relatif lebih singkat dan tidak terlalu sulit. Namun butuh ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi, dan anak-anak sedikit lemah disitu. Untuk persiapan IPhO Juli mendatang, Hendra bersama tim pembina lainnya akan melihat kembali hasil test siswa dan memperdalam kekurangan materi yang pernah dipelajari. Pada pembinaan IPhO nanti akan dipilih lima peserta yang akan mewakili Indonesia pada IPhO 2009 di Taiwan.

“Sejak pelatihan memang sudah kita siapkan untuk pulang bawa medali. Target kita sebelum berangkat memang dua medali emas. Saingan kita kali ini cukup berat terutama dari China, Thailand, dan Taiwan. Karena persaingan yang ketat, perolehan nilai pun sangat tipis. Thailand kali ini juga mendapat 5 emas dari 22 medali emas yang diperebutkan”, ujar Hendra.

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas mengucap syukur atas prestasi yang diraih tim APhO. “Ini adalah permulaan prestasi dari olimpiade fisika internasional. Mudah-mudahan dapat menjadi pemicu untuk kompetisi sains internasional lainnya. Saya berharap pada IPhO nanti medali emas bisa lebih banyak lagi,” ujar Dr. Sungkowo.

Tantangan Para Peraih Medali
Meski meraih medali emas, Winson dan Dzuhri tetap mendapatkan tantangan seperti soal yang sulit dan saingan dari negara-negara langganan emas seperti China, Taiwan, dan Thailand. “Tapi saya menghadapinya dengan sabar dan tekun, dan akhirnya bisa. Soalnya juga setipe dengan yang kita pelajari saat pelatihan. Saya senang dan bingung, karena tidak mengira bisa dapat emas. Ada dua bagian soal, satu eksperimen, satu teori. Masing-masing waktunya lima jam. Teorinya tentang mekanika, listrik, dan termodinamika. Listrik masih lebih mudah dari yang lainnya,” kata Zuhri yang meraih emas dengan poin 42,2.

“Sebenarnya semua peserta bisa mengerjakan soal, hanya saja tergantung sejauh mana ketelitiannya mengerjakan soal.” Tambah Winson.

Sandoko yang menargetkan dirinya bawa pulang perunggu, tak menyangka bisa dapat perak. “Soalnya susah banget, nggak kepikiran dapat perak,” ujar Sandoko.

Hal serupa dialami Paul. Ia juga tak menyangka dirinya mendapatkan perak. “Dari hasil simulasi APhO lalu, aku pikir cuma dapat perunggu. Soalnya juga susah-susah gampang, tergantung kita ngerjainnya gimana.” Kata Paul.

Lain halnya dengan Andri, yang memprediksi dirinya dapat emas. Namun Ia harus puas dengan perak dengan peroleh poin 40. “ 2 poin lagi dapat emas,” kata Andri. Andri mengaku kesalahannya tidak mampu memenuhi target dikarenakan kelalaiannya saat melakukan praktikum. “Selain itu, proses pemahaman soal saya juga agak lambat,” tambah Andri.

Semua peraih medali APhO 2009 mengharapkan dapat beasiswa ke luar negeri. Tak tanggung-tanggung, Winson dan Andri mengincar universitas di negeri paman sam. Lain halnya dengan Zuhri dan Paul yang lebih memilih kuliah di dalam negeri. (rinda)

Peraih Medali APhO, Thailand 2009

No. Nama Asal Sekolah Medali Yang Diperoleh

1. Winson Tanputraman SMAK 1 BPK Penabur Jakarta Emas + Best Eksperimen

2. Dzuhri Radityo Utomo SMAN 1 Yogyakarta Emas

3. Andri Pradana SMAK 1 BPK Penabur Jakarta Perak

4. Fernaldo Richtia Winnerdy SMAK Gading Serpong Banten Perak

5. Sandoko Kosen SMAS Sutomo 1 Medan Perak

6. Paul Zakharia Fajar Hanakata SMAN 1 Denpasar Bali Perak

7. Muhammad Sohibul Maromi SMAN 1 Pamekasan Perunggu

8. Brigitta Septriani SMA Santu Petrus Pontianak Perunggu



Sumber: Potensi



Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP