Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Sabtu, Juni 06, 2009

PBNU Sambut Positif Pidato Obama


By Republika Newsroom
Jumat, 05 Juni 2009 pukul 19:53:00

JAKARTA -- Ketua PBNU, Masykuri Abdillah, menilai positif pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama yang ingin membina hubungan yang lebih baik dengan dunia Islam.

“Saya seperti pada umummya muslim, sangat positif menilai pidato Obama. Ini awal pemenuhan janji Obama ketika kampanye yang ingin memulai kembali atau membuka lembaran baru hubungan antara AS dan dunia Islam,” paparnya kepada pers, Jum’at (5/6).

Langkah Obama ini merupakan lengkah memperbaiki kesalahpahaman antara Islam dan AS yang meningkat setelah terjadinya serangan WTC 11 September 2002, yang mana orang Amerika melihat Islam sebagai ancaman dan agama pendukung terror.

Sementara di dunia Islam, banyak muslim memiliki persepsi negatif terhadap AS yang dianggap sebagai negara ekspansionis, penindas, apalagi dengan munculnya keadaan sekarang ini, dimana AS sebagai satu-satunya super power di dunia sehingga tidak ada yang mengimbangi kebijakan global AS.

Perlu Pembuktian
Yang paling penting saat ini, menurut Guru Besar UIN Syafi Hidayatullah ini adalah langkah kongrit kebijakan AS, “Obama sudah menyadari, kenyataan yang ada tidak bisa dirubah dalam pidato,” tandasnya.

Persoalan yang paling mendasar yang perlu diselesaikan dalam hubungan dengan dunia muslim adalah penyelesaian masalah Palestina dan Israel, yang ini dianggap bisa mempengaruhi hubungan dengan yang lainnya disamping persoalan lain di Afganistan dan Irak.

“Obama juga harus menunjukkan, Israel harus mengakui rakyat Palestina memiliki hak untuk membuat dan memiliki negara sendiri,” terangnya.

Upaya ini tampaknya tak akan berlangsung dengan mudah bagi Obama mengingat kuatnya lobi Yahudi di Amerika Serikat.

“Tapi saya fikir, kalau obama mau, sebenarnya bisa, karena dunia juga sudah berubah. Penduduk AS juga sudah mulai sadar bahwa menganakemaskan Israel terus menerus tanpa kritis juga hal yang tidak disukai, oleh karena itu, kalau obama sungguh-sungguh, banyak didukung rakyat AS. Mereka juga sudah bosan dengan ketegangan yang ada yang dimunculkan oleh pemerintahan Bush,” tandasnya.

Tantangan lain yang harus dihadapi Obama datang dari dunia Islam, yaitu kelompok garis keras yang menganggap pernyataan Presiden pertama dari kulit hitam Obama ini hanya hanya sebagai retorika saja.

Dialog dengan Iran menurut Masykuri harus diutamakan bagi Obama, apalagi ia sudah menyatakan Iran memiliki hak untuk terhadap energi nuklir untuk perdamaian, bukan untuk peperangan.

“Ini belum pernah diucapkan presiden AS pada masa lalu. Iran seharusnya juga tidak apriori menentang Obama,” imbuhnya.

Dialog dengan Iran sendiri akan tergantung hasil pemilu yang akan berlangsung di Iran yang mencerminkan persaingan antara kubu konservatif dan kubu reformis. “Jika kubu reformis menang, akan semakin dekat babak baru Amerika dan Iran, tapi kalau yang menang kubu konservatif, perlu beberapa waktu lagi, setelah Obama menunjukkan keberhasilan menekan Israel mundur dari daerah yang diduduki,” ujarnya.

Terkait dengan Al Qaidah, tak hanya Barat, dikalangan umat Islam sendiri banyak yang tidak sepakat dengan cara-cara yang digunakan.nol/taq





Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP