O2SN Tumbuhkan Jiwa Sportivitas
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang akan berlangsung 15 – 19 Juni 2009 di Jakarta, sejauh ini sudah berjalan lancar. Kegiatan olahraga yang diikuti siswa-siswa dari seluruh SMA se-Indonesia, merupakan ajang unjuk ketrampilan di bidang olahraga dengan mengusung unsur sportivitas, kejujuran dan kebersamaan. Melalui ajang ini pula, jiwa kompetitif yang muncul dari tiap peserta, menjadi lebih positif dan terarah.
Sedangkan untuk menghadapi proses pertandingan, menurut Alex sudah dilakukan beberapa kali pertemuan dengan para juri dan wasit. Menurutnya, pada dasarnya mereka sudah oke untuk memimpin pertandingan yang akbar ini. “Mungkin di tahun-tahun mendatang, kegiatan lomba akan diadakan di Sumatera atau Kalimantan. Sedangkan prospek ke depannya, siswa yang berprestasi dan berhasil memperoleh medali emas di ajang ini, akan memperoleh perhatian dari pemerintah dalam bidang pendidikan mereka.” Ujar Alex.
Hadiah semua cabang yang dipertandingkan jumlahnya sama. Juara pertama memperoleh hadiah lima juta rupiah, juara dua empat juta rupiah, juara tiga memperoleh hadiah tiga juta rupiah dan juara empat satu setengah juta rupiah. Khusus untuk olahraga karate dan pencak silat, yang menjadi juara pertama akan diikutsertakan dalam lomba-lomba di tingkat internasional.
Untuk cabang olahraga karate, pihak Diknas telah bekerjasama dengan PB Forki di mana tahun 2006 lalu, sudah mengirimkan peserta karate untuk berlaga di Jepang. Rencananya, juara tahun 2009 ini akan dikirim berlaga di Mesir. Cabang karate juga telah berhasil unjuk gigi di Kinabalu, Sabah, Malaysia 2008 lalu.
Pemerintah khususnya Diknas juga memperhatikan pendidikan lanjutan mereka. Bagi yang berhasil memperoleh emas di tingkat internasional, mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke universitas negeri, contohnya Universitas Indonesia. Saat ini juara 1 sotokan pada kejuaraan karate 2006 di Jepang, yaitu Bianca Talameti dari SMAN 3 Gorontalo, kini tengah mengikuti kuliah di jurusan psikologi UI. Penerimaan para peraih medali emas internasional ini, tentunya harus dibarengi pula dengan tes kompetensi.
Bagi peserta didik, O2SN sangat bermanfaat. “Dengan adanya kegiatan ini akan muncul sikap sportivitas, fair play, dan menumbuhkembangkan gemar berolahraga. Harapan kami untuk tahun-tahun berikutnya O2SN tetap dijalankan, karena hal ini erat kaitanya dengan kepribadian dan perilaku,” tambah Alex.
Cabang olahraga yang dipertandingkan di O2SN 2009 kali ini terdiri dari, bulutangkis dengan nomor tunggal putra dan tunggal putri, tennis meja perorangan tunggal putra dan tunggal putrid. Karate kata putra, dan kumite kelas minus 61 putra plus 61 putra, dan kumite minus 53 putri serta plus 53 putri.
Selanjutnya ada pencak silat tunggal putra dan tunggal putri, tanding kelas B Putra kelas B putri, tanding kelas F putra kelas F putri. Yang terakhir atletik dengan nomor-nomor lari 100 meter putra, lari 100 meter putri, lompat jauh putra, lompat jauh putri, loncat tinggi putra dan loncat tinggi putri.
Dalam pejelasannya Alex mengungkapkan, pada dasarnya penyelenggaraan O2SN ini di samping mencari bibit-bibit unggul dalam bidang olahraga juga menumbuhkan minat siswa untuk selalu mencintai olahraga. Sebab seperti kata pepatah mensana in copore sano, dalam jiwa yang sehat terdapat pula tubuh yang sehat, adalah impian semua manusia. Hidup sehat lebih berharga dari apa pun yang kita miliki di dunia ini. Fanny
Potensi Volume XI No. 3, Mei-Juni 2009
Sumber: Potensi
0 komentar:
Posting Komentar