MUI Minta Hindari Kampanye Bernuansa SARA
Selasa, 2 Juni 2009 - 18:06 wib
Taufik Hidayat - Okezone
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta para kandidat yang berlatar belakang militer tidak menggunakan cara-cara tidak sehat, termasuk isu SARA untuk memenangkan Pilpres. Cara-cara ini dinilai rentan terhadap konflik.
"Sekarang ini persaingan para jenderal, mereka punya anak buah. Kalau tidak diwanti-wanti kampanye yang sehat, mereka dapat menggunakan apa saja termasuk SARA untuk memenangkan itu," ujar Ketua MUI Amidan di Kantor PP MUhammadiyah, Jakarta, Selasa (2/6/2009).
Dia mensinyalir adanya kemungkinan terjadi konflik tersebut. "Misalnya, Babinsa, Kapolsek, Lurah, kalau tidak dilakukan netralitas yang sesungguhnya, ini tidak demokratis lagi," ujarnya.
Dalam kenyataannya, kata Amidan, hal itu akan menguntungkan calon incumbent. "Icumbent itu tak SBY saja, tapi JK juga," imbuhnya.
MUI juga mengingatkan pemerintah dan KPU untuk tidak memihak pada salah satu pasangan. Dia mencontohkan, kampanye damai yang pada awalnya dimulai tanggal 2 Mei, kemudian dimundurkan hingga 10 Mei. "Meskipun KPU bilang karena persiapannya kurang, tapi itu tidak profesional," ujar Amidan.
(ram)
0 komentar:
Posting Komentar