Perlu Ada Kotak Suara untuk Golput
Selasa, 2 Juni 2009 - 16:02 wib
Irma Yani - Okezone
JAKARTA - Golongan putih (golput) bukan merupakan kekufuran politik. Oleh karena itu Setara Institut meminta agar golput diukur secara resmi, misalnya dengan menyediakan satu kotak untuk golput saat pemilihan nanti.
Menurut Ketua Badan Pengurus Setara Institut Hendardi, di dalam negara demokrasi pada kenyataannya terlihat semakin banyak orang yang tidak memilih. Hal ini bisa karena seseorang tidak punya pilihan-pilihan politiknya, karena itu tidak bisa dikriminalisasi dan didiskriminisasi.
"Misalnya ada satu kotak untuk golput, sehingga orang yang secara sadar tidak memilih karena tidak ada pilihan itu, bisa dihitung secara cermat," katanya di acara diskusi bertajuk "Maklumat untuk Demokrasi dan Hak Asasi; Seruan Kritis Setara Institut untuk Pilpres 2009" di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Selasa (2/6/2009).
Hal tersebut bertujuan agar golput juga tidak dijadikan sekadar suatu perdebatan karena adanya kesalahan administrasi atau minimnya kesadaran politik, melainkan tercacat jelas sebagai orang yang tidak memilih.
"Ini bukan kekufuran politik. Jumlah warga negara tidak bisa dibagi habis untuk urusan kekuasaan politik, jumlah warga negara lebih besar daripada parpol. Data golput itu justru yang tidak pernah diukur secara resmi," tandasnya.
Hendardi menyesalkan seringnya golput dianggap sebagai kemalasan warga negara atau tidak adanya kesadaran politik. Hal itu kemudian dijadikan alat politik oleh masing-masing pihak dan digembar-gemborkan sebagai kesalahan DPT.
"Ini juga supaya tidak ada karut marut semacam itu," pungkasnya. (lsi)
0 komentar:
Posting Komentar