Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Sabtu, Juli 04, 2009

Satu Putaran Bukan Iklan Resmi dari Tim SBY

Jumat, 3 Juli 2009 | 17:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono Bara Hasibuan mengaku iklan kampanye capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono soal pemilihan satu putaran merupakan hasil buatan pihak lain, bukan buatan dari Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono.

“Iklan tidak hanya boleh dibuat tim resmi, tapi boleh dibuat kelompok mana pun,” ujar Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Bara Hasibuan, di Jakarta, Jumat (3/7).

Meski begitu, menurut Bara, iklan tersebut bukanlah iklan ilegal karena siapa pun bisa membuat iklan kampanye. “Itu legal, siapa pun bisa buat iklan untuk mendukung pilihannya,” jelas Bara.

Bara mencontohkan salah satu nama yang juga mengampanyekan pemilu dilakukan satu putaran, seperti yang dilakukan Denny JA, “Denny bukanlah bagian dari Tim SBY-Boediono, namun tindakan Denny JA dalam demokrasi modern ini boleh saja.”

Iklan yang dibuat Denny, lanjut Bara, tidak ilegal karena memang tidak melanggar aturan kampanye yang diberlakukan oleh KPU. “Harusnya iklan dari inisiatif masyarakat ini didukung karena meningkatkan kualitas pemilihan itu sendiri,” paparnya.

Iklan pemilu satu putaran, menurut Bara, sebagai salah satu bentuk partisipasi publik yang bentuknya bisa bermacam-macam. “Itu adalah cara pandang sekelompok masyarakat terhadap pemilihan presiden yang dianggap cukup satu putaran dengan alasan dan argumentasi mereka,” terang Bara.

Lebih lanjut Bara mengatakan, iklan kampanye satu putaran dari Denny JA yang bukan Tim SBY-Boediono tidak bisa dikatakan provokasi karena pemilihan satu putaran adalah milik semua kandidat dan menang dalam satu putaran merupakan kebanggaan bagi seorang capres-cawapres, apalagi satu putaran dalam sistem di Indonesia harus mendapat suara 50 persen pemilih.

“Para kandidat lain seharusnya tidak merasa terintimidasi dengan iklan itu. Daripada melakukan protes atas iklan itu, sebaiknya mereka bekerja lebih keras untuk meyakinkan pemilih bahwa mereka patut didukung," tukas Bara.


ABD


Sumber: Kompas



Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP