Mega Sentil Iklan 'Ilegal' Satu Putaran
Kampanye Terakhir.
"Iklan satu putaran yang sudah dinyatakan ilegal itu harus dihentikan," kata Mega.
Sabtu, 4 Juli 2009, 12:21 WIB
Pipiet Tri Noorastuti
VIVAnews - Dalam kampanye putaran terakhir di Sukoharjo Jawa Tengah, calon presiden Megawati Soekarnoputri menyentil iklan pemilu satu putaran yang mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
"Iklan satu putaran yang sudah dinyatakan ilegal itu harus dihentikan," kata Mega di hadapan ribuan pendukungnya, Sabtu 4 Juli 2009. "Tapi kenyataannya hingga saat ini masih diputar di sejumlah televisi."
Iklan pemilu satu putaran itu menjadi perdebatan seru dalam acara 'Debat Final Calon Presiden' pada Kamis 2 Juli lalu. Kalla mengatakan, iklan yang menganjurkan pemilu satu putaran demi menghemat Rp 4 triliun itu mengerdilkan demokrasi. Sebab, demokrasi dipandang dalam uang itu berbahaya,
JK juga mengatakan, menghemat Rp 4 triliun supaya pemilu bisa satu putaran itu berbahaya. "Saya mohon maaf, nanti 2014, saya khawatir ada iklan lanjutkan terus tanpa Pilpres demi menghemat Rp 25 triliun," katanya dalam acara debat pamungkas itu.
Pada sesi selanjutnya, SBY mengatakan iklan itu bukan hasil produksi tim suksesnya. "Iklan yang Bapak (Jusuf Kalla) maksud, bukan iklan Pak SBY," kata SBY. "Saya berterima kasih Pak SBY. Jadi yang beriklan bukan peserta, kalau begitu iklannya ilegal," JK menambahkan.
Laporan: Rais|ANTV|Sukoharjo
0 komentar:
Posting Komentar