50 Pejabat Asing akan Saksikan Pilpres
By Republika Newsroom
Jumat, 03 Juli 2009 pukul 21:44:00
JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengundang 50 pejabat senior dari 27 negara untuk mengikuti kegiatan Indonesia Election Visitor Program (EVP) pada 6-9 Juli 2009.
Kegiatan yang dijadwalkan dibuka oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda itu menurut keterangan dari Departemen Luar Negeri di Jakarta, Jumat (3/7), dilaksanakan atas kerja sama antara Deplu dengan Institute for Peace and Democracy (IPD).
Dalam kegiatan itu para peserta akan mengikuti lokakarya dengan tema "Pemilihan Umum Presiden Indonesia: Sebuah Penilaian Demokrasi". Lokakarya itu akan membahas tentang reformasi dan pembangunan politik Indonesia, tentang peraturan-peraturan pemilu Indonesia, serta tentang dinamika politik lokal di Indonesia.
Para pembicara dalam lokakarya tersebut adalah Rizal Sukma, Dewi Fortuna Anwar, Bahtiar Effendy, Denny Indrayana, Ramlan Surbakti, Saiful Mujani, Riza Primahendra (KID), I Ketut Putra Erawan (IPD) dan Paul Rowland (NDI).
Selain itu, bekerja sama dengan Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID), peserta EVP juga akan melihat pelaksanaan pemilihan umum presiden secara langsung di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Tangerang, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Ujung Pandang, dan Banyu Asin, Sumsel.
Kegiatan EVP tersebut merupakan salah satu tindak lanjut dari rekomendasi pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) yang dilaksanakan pada 10 - 11 Desember 2008 yang lalu.
BDF telah merekomendasikan agar pembangunan dan modernisasi politik di kawasan Asia kiranya perlu untuk disebarluaskan dan dibagi melalui pertukaran pengalaman di antara negara-negara di kawasan Asia.
Indonesia berada dalam posisi yang baik untuk berbagi pengalaman dengan negara-negara di kawasan, sekaligus juga memperoleh pengalaman dari negara-negara lain. Proses Pemilu Presiden (Pilpres) 8 Juli 2009 merupakan wahana yang tepat untuk berbagi pengalaman tersebut.
Negara-negara peserta EVP itu adalah Afghanistan, Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, RR China, Filipina, Indonesia, Irak, Jepang, Kamboja, Kazakhstan, Republik Korea, Kuwait, Laos, Maladewa, Myanmar, Pakistan, Papua Nugini, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste, UAE, Uzbekistan, dan Vietnam. (ant/itz)
0 komentar:
Posting Komentar