Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Selasa, September 15, 2009

Ratusan Nasabah Geruduk Rumah Pengelola Tabungan Lebaran

Selasa, 15 September 2009 | 22:18 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Seratusan nasabah dan kolektor tabungan Paket Lebaran di kawasan Cibaduyut, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/9) ramai-ramai menyatroni rumah Ibrahim, pengelola tabungan tersebut di kompleks Taman Cibaduyut Indah Blok BB 12 dan 13, Kabupaten Bandung. Mereka datang untuk menagih kepada Sarah, istri Ibrahim, yang telah berjanji akan mengembalikan duit nasabah menjelang lebaran.

Nahas, saat mereka tiba, kedua rumah Ibrahim dijaga ketat polisi. Sarah sendiri tak kelihatan batang hidungnya. "Rumah dalam keadaan kosong," kata seorang polisi yang berjaga.

Para nasabah pun kecewa berat. "Pertama dia janji mau mengembalikan tabungan tanggal 10 (September) dan tanggal 11, tapi tidak ada. Terus katanya jadi hari ini tanggal 15, tapi tak ada juga. Katanya mereka (Ibraim) tak sanggup (mengembalikan), enak saja," ujar Nyai Murti, 45 tahun, salah seorang nasabah.

Seperti diketahui ratusan nasabah tabungan lebaran yang dikelola Ibrahim, tak bisa mencairkan duit tabungan mereka setahun terakhir. Diduga kuat terjadi karena pengelolanya, Ibrahim, 37 tahun, telah lalai dalam mengelola tabungan rakyat yang totalnya diperkirakan lebih dari Rp 1,5 miliar. (Koran Tempo, Senin (14/9))

Dana tabungan masyarakat itu selama ini dimanfaatkan Ibrahim untuk berbisnis konveksi dan suku cadang kendaraan bermotor. Tapi belakangan bisnis itu gagal, dan dana tabungan nasabah habis dipakai bayar utang.

Nyai mengakui tabungannya hanya Rp 960 ribu. Itu adalah hasil menabung Rp 3.000 per hari sejak akhir tahun lalu. "Dikumpulkan melalui kolektor Susi," jelasnya.

Ia mengaku sehari-hari adalah pedagang ketupat tahu di gerbang kompleks. Suaminya adalah seorang kuli bangunan. "Pokonya saya ingin uang saya dikembalikan," seru Nyai. "Itu uang bukan cuma untuk Lebaran tapi juga buat makan sehari-hari."

Hal serupa diungkapkan Ucu, 43 tahun. Warga Taman Cibaduyut Indah ini mengaku sudah menyetor Rp 3,2 juta ke kolektor Susi setahun terkahir. "Uang itu sengaja ditabung untuk lebaran kami sekeluarga," kata ibu tiga anak dan istri seorang pengrajin sepatu Cibaduyut itu.

Beberapa nasabah lainnya menumpahkan rasa kecewa kepada kolektor. "Harus ada yang bertanggung jawab soal tabungan dana nasabah. Kami tidak tahu siapa Ibrahim. Yang kami tahu duit kami serahkan ke kolektor," kata seoranag nasabah.

Alhasil, demi meredam amarah nasabah, penasehat hukum para kolektor, Tuti Widaningsih, coba menjelaskan kepada massa. Ia menerangkan bahwa seluruh uang dari nasabah sudah diserahkan kepada Ibrahim dengan bukti berupa catatan penyerahan dan penerimaan.
"Total uang nasabah Rp 1,7 miliar yang dikumpulkan oleh 15 kolektor yang sudah memberi kuasa kepada saya," katanya.

Tuti mengaku pihaknya sudah berusaha keras untuk mengembalikan duit nasabah. Tapi Ibrahim mengaku uangnya sudah habis. "Memang sempat ada janji dari Sarah (istri Ibrahim) bahwa uang akan dikembalikan tanggal 15 ini. Tapi sekarang dia (Sarah) malah menghilang. Di kantor Polres (Bandung) juga tidak ada," jelasnya.

Ia berjanji akan terus berupaya mencari jalan agar tabungan para nasabah bisa kembali pada yang berhak, termasuk melalui upaya hukum perdata. Syaratnya, para nasabah jangan lagi meneror para nasabah. "Kalau terus diteror, kami jadi tak punya tenaga,"katanya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bandung Ajun Komisaris Legawa Utama ikut menenangkan massa. Ia memaklumi kalau para nasabah kecewa. Namun ia meminta massa tidak bertindak anarkis. "Kalau ada yang bertindak anarkis akan kami tindak dan proses secara hukum,"katanya.

Ia juga menegaskan sejauh ini tak pernah ada janji penggantian kerugian untuk para nasabah yang kehilangan duit dari siapapun, termasuk dari tersangka dan keluarganya.

Polisi, Legawa melanjutkan, pun tidak bisa mengupayakan uang gant rugi bagi para terdakwa. Sebab polisi hanya memproses tindak pidana penipuan dan penggelapan oleh Ibrahim kepada para nasabah. "Untuk soal ganti rugi bisa dilakukan melalui upaya gugatan hukum perdata kepada tersangka," katanya.

Aksi para nasabah tabungan lebaran yang sebagian terdiri dari para ibu itu berakhir sekitar pukul 11.00 WIB. Massa bubar tanpa melakukan tindakan anarkis.

ERIK P HARDI




Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP