Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Kamis, Mei 07, 2009

Kenapa Saya Dituduh Membunuh?

Rabu, 6 Mei 2009 02:59 WIB

SEMANGGI (Pos Kota) – Sehari ditahan di penjara Narkoba Polda Metro Jaya, wajah Ketua KPK non aktif Antasari Azhar, tampak kusut. Namun ia tetap tegar. Dari sorot matanya terpancar kalau ia shock dituduh terlibat pembunuhan berencana terhadap Nasrudin Zulkarnain. Selain itu, pria yang getol memberantas korupsi ini diancam hukuman mati.

Pukul 12:30, Pos Kota berhasil mewawancarai secara khusus dengan Antasari Azhar. Didampingi pengacaranya, Juniver Girsang SH, tersangka bersikeras tidak terlibat peristiwa pembunuhan yang menghebohkan itu, keluar dari dari tempat ia ditahan di ruang A 10. Langkah kakinya tampak berat, sehingga jalannya tersendat.

Hanya mengenakan celana pendek putih dan baju kaos berkerah, juga warna putih, Antasari mengambil tempat duduk di pojok ruangan tempat keluarga tahanan biasa berkumpul. Selain Juniver Girsang, tersangka pembunuh ini didampingi seorang keluarganya dan dua polisi yang mengawalnya secara khusus. “ Selamat siang Pak. Kenalkan ini wartawan Pos Kota yang hendak bertemu Bapak, “ kata Juniver Girsang.

“ Oh… ya. Alhamdullilah, kita bisa bertemu di sini, “ jawab Antasari, sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman.

Saat itu, wajah Antasari sedikit berubah cerah. Sambil senyum, Antasari mengeluarkan secarik kertas dari saku celana pendeknya. “ Tadi malam, di kertas ini saya tulis apa yang saya alami, “ ujar pria ganteng berkumis lebat itu membuka pembicaraan.

SAYA DIDZOLIMI

Kepada Pos Kota, Antasari menjelaskan usai salat tahajud, ia merenung di ruang tempat ia ditahan meminta petunjuk dari Allah . “ Dari renungan itu, saya mengambil kesimpulan kalau saya dizolimi, “ katanya.

“ Apakah Bapak terlibat pembunuhan Nasrudin? “ tanya Pos Kota.
“ Saya tidak mengerti samasekali, kenapa saya dituduh membunuh. Yang saya tahu, saya pernah bercerita masalah pribadi saya dengan orang lain, “ kata Antasari, yang menyebut nama orang lain itu dengan inisial S.

Lebih jauh Antasari menjelaskan, “ Tapi saya tidak pernah menyuruh orang lain melakukan pembunuhan. Tolong jelaskan, di mana keterlibatan saya dalam kasus ini, “ tegas Antasari sedikit emosi.

TUNGGU MUKJIZAT
“ Soal uang Rp500 juta untuk membayar pembunuh bayaran itu bagaimana, “ kejar Pos Kota.
“ Demi Tuhan, saya tidak tahu uang itu berasal darimana. Bagaimana saya bisa dituduh sebagai orang yang mendalangi pembunuhan itu, “ jawabnya.
Saat wawancara di ruang rapat tahanan yang dilengkapi dengan AC itu, Antasari tiba-tiba menundukkan kepalanya. “ Saya boleh merokok, “ pinta Antasari kepada petugas jaga. “ Silahkan saja, “ kata petugas.

Dari saku kiri celananya, Antasari mengambil sebungkus rokok Sampoerna Mild. Tanpa canggung, ia menyulut sebatang rokok. Dalam waktu singkat, asap rokok mengepul di ruangan tersebut. “ Menghadapi masalah ini, saya hanya bisa pasrah. Saya mengharapkan akan ada mukjizat dari Allah. Saya yakin, kebenaran akan muncul, “ ujarnya.

Ketika ditanya tentang latar belakang tugasnya sebagai Ketua KPK yang banyak memberantas korupsi, Antasari mengatakan, pasti banyak orang yang tidak suka kepadanya. “ Pasti banyak juga orang yang ingin dekat dengan saya untuk mendapatkan keuntungan. Jika dekat dengan saya, orang tersebut merasa memiliki jasa“ katanya.

“ Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya patuh dengan proses hukum, “ ujar Antasari menutup pembicaraan.

PENANGGUHAN PENAHANAN
Menghadapi kasus yang menimpa kliennya ini, Juniver Girsang mengatakan, sangat tidak mungkin kalau Antasari terlibat perencanaan pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkaenain. “ Alasan polisi Antasari terlibat pembunuhan sulit dibuktikan secara hukum, “ kata Girsang.

Menurut Girsang, dalam waktu dekat pihaknya akan membuat surat penangguhan penahanan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Drs. Wahyono. “ Saya berharap Pak Antasari bisa ditahan luar, “ tegasnya.

Ditanya soal Rani, pengacara muda ini mengatakan, Antasari memang kenal dengan Rani sejak 3 tahun lalu. “ Semua pemain golf di Modernland pasti kenal dengan Rani yang bertugas sebagai caddy, “ ujar Girsang.

RANI DIJAGA KETAT
Situasi Aparteman Bidakara, di kawasan Jakarta Selatan, tempat Rani dan keluarganya diamankan, penjagaan terlihat mencolok. Rani, saksi kunci kasus pembunuhan Zulkarnain yang melibatkan Ketua KPK, politisi, perwira polisi, dan tokoh pemuda itu, diawasi keselamatan jiwanya.

Selain Rani, di lantai satu apartemen tersebut, juga diamankan Fahmi, sopir pribadi Nasrudin. Sopir ini juga akan jadi saksi kunci. Tidak sembarang orang bisa masuk ke lantai satu, tempat kedua saksi ini menginap.

Di pintu masuk apartemen, sejumlah satpam berjaga-jaga. Sesekali tampak polisi keluar dari ruangan tersebut. Indri, penghuni apartemen mengatakan, ia tidak melihat ada kesibukan di lantai satu. “Saya nggak lihat apa-apa Mas, karena di ruangan itu jarang ada yang keluar masuk,” ujar Indri yang kamarnya tak jauh dari lokasi Rani dan Fahmi diamankan.

Sedangkan pantauan dari depan apartemen, nampak petugas satpam menjaga ketat pintu masuk dan keluar. (edi/wandi/r)


Sumber: Poskota Online



Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP