Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Kamis, Agustus 13, 2009

Pengamat Singapura: Noordin Mati Terorisme Takkan Berhenti

Ditulis oleh luminous25 di/pada Agustus 11, 2009

Jakarta – Kepastian tewasnya Noordin M Top masih simpang siur. Namun entah Noordin sudah tewas atau belum, yang jelas diyakini terbunuhnya Noordin tidak akan menghentikan aksi-aksi terorisme di Indonesia.

“Tentu saja menaklukkan Noordin Top sangat penting untuk merontokkan keseluruhan jaringan teroris. Namun hal itu tidak akan menaklukkan terorisme,” kata pengamat terorisme dari Singapura, Rohan Gunaratna, seperti dikutip Reuters, Selasa (11/8/2009).

Menurut Rohan, Indonesia tidak memiliki kemauan politik yang cukup untuk menangkapi para pengajar, penulis, dan penerbit buku-buku radikal. Padahal mereka inilah yang menjadi pupuk bagi suburnya militanisme Islam di Indonesia.

“Teroris di Indonesia memiliki kemampuan regenerasi yang dahsyat karena infrastruktur ideologis yang menopang jaringan teroris tidak pernah dihancurkan,” imbuh Rohan.

Hal serupa disampaikan pengamat keamanan dari Universitas Indonesia (UI) Andi Widjajanto. Sejak terbunuhnya Azahari pada 2005, operasi teroris memang menurun selama 4 tahun. Namun operasi terakhir di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton 17 Juli lalu menunjukkan mereka telah berhasil menyusun kekuatan kembali dan barangkali lebih kuat dari sebelumnya.

“Saya kira mereka telah menyiapkan regenerasi,” ujar Widjajanto yang percaya Reno alias Tedi yang merupakan ahli bom murid Azahari dan ustad Syaifudin Jaelani (SJ) yang merupakan perekrut pelaku bom bunuh diri adalah orang-orang yang akan menggantikan Noordin.

Kemudahan rekrutmen itu dibantu oleh kondisi sosial ekonomi Indonesia yang cukup memprihatinkan. “Kami memiliki 210 juta penduduk, dan 35 juta di antaranya sangat miskin. Kelompok teroris ini hanya perlu 5 orang untuk melancarkan serangan, jadi sangat mudah bagi mereka untuk merekrut orang baru,” imbuh Widjajanto.
(sho/irw)

sumber : detiknews.com


Sumber: Luminous



Bookmark and Share

Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP