Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Semua Pihak yang telah membantu Menyukseskan Perhelatan Akbar
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009

di Jakarta 3 s.d. 9 Agustus 2009

Sampai Ketemu di OSN Tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara

Headline News

NATIONAL NEWS

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Jumat, Agustus 14, 2009

Lindungi Anak dari Doktrin Ekstrem!

Jum'at, 14 Agustus 2009 - 08:25 wib
Amirul Hasan - Okezone

JAKARTA - Fenomena Dani Dwi Permana, pemuda yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, hendaknya menjadi pelajaran bagi orangtua untuk lebih mendekatkan diri kepada anak-anak mereka.

Karena, usia belasan tahun itulah anak muda dalam proses pencarian jati diri dan rentan terhadap doktrin orang luar, termasuk doktrin terorisme.

"Kalau mental mereka sedang kosong, mereka akan mudah terpengaruh," ujar pakar kejiwaaan Sarlito Wirawan Sarwono saat berbincang dengan okezone, Jumat (14/8/2009).

Dari kasus Dani juga bisa diambil pelajaran bahwa keluarga juga menjadi faktor penting dalam membentuk kepribadian sang anak. Kendati demikian, tidak tertutup kemungkinan anak dari keluarga baik-baik juga bisa terpengaruh.

Orangtua, saran Sarlito, sebaiknya tidak banyak memberikan larangan kepada anaknya. Nasihat yang berlebih dan terkesan mendikte. Perilaku orangtua seperti ini bisa menyebabkan anak yang sedang labil itu memilih keluar dari rumah, dan mencari orang lain yang bisa lebih mengerti mereka.

"Saat itulah mulai masuk orang lain," terang pria yang akrab disapa Mas Ito ini.

Orangtua juga hendaknya jeli melihat perubahan yang terjadi pada anaknya. Jika anak mulai jarang pulang dan memiliki pandangan yang ekstrem terhadap agama, maka orangtua harus segera mengambil tindakan.

"Hubungan dengan anak harus lebih dekat," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Dani Dwi Permana pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott pada 17 Juli lalu merupakan pemuda yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA. Ayah Dani, Zulkifli, yang bekerja sebagai satpam Perumahan Telaga Kahuripan, masuk penjara lantaran ketangkap basah mencuri uang di kantor tempat dia bekerja.

Setelah musibah itu, keluarga Dani morat-marit. Ibunda Dani kemudian pindah ke Kalimantan dan tinggal di rumah kerabatnya. Sedangkan Dani yang merupakan anak kedua Zulkifli, masih tetap tinggal di Kahuripan hingga lulus SMA.

(lam)

Sumber: OkeZone



Bookmark and Share


Berita terkait:



0 komentar:

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP