Rehabilitasi Sekolah Akibat Gempa Ditargetkan Tuntas 2010
Tasikmalaya (ANTARA) - Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menargetkan rehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa bumi di Jawa Barat tuntas pada 2010 mendatang.
"Bangunan yang rusak segera diinventarisasi dan diperbaiki dengan memasukan ke tahun anggaran (TA) 2009 dan 2010," kata Mendiknas di sela peninjauan kerusakan SMP dan SMA Cigalontang Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya, Minggu.
Menurut Mendiknas, perbaikan sekolah yang rusak berat akan dilakukan dengan melakukan rehab total, sekaligus menginventarisasi sekolah-sekolah yang berada di kawasan rawan bencana.
Namun demikian, Mendiknas belum bisa menaksir jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk proses pemulihan dan rehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak itu.
"Kita masih menghitungnya, yang jelas tahapan tanggap darurat oleh pemerintah daerah, sedangkan untuk pembangunan dan rehab sekolah yang rusak akan kami (Depdiknas) tangani," katanya.
Mendiknas menyebutkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Gubernur dan para kepala daerah terkait penanganan kegiatan belajar mengajar para siswa yang bangunan sekolahnya rusak berat.
Ia meminta kepala daerah bergerak untuk melakukan upaya penanganan kegiatan belajar mengajar sehingga tidak sampai terbengkalai.
"Saya berharap kepala daerah bergerak, bagaimana caranya agar para siswa lekas kembali belajar. Silakan tempatnya di mana mau di tenda, balai desa atau masjid. Jangan sampai mereka terlalu lama libur," kata Mendiknas.
Pada kesempatan itu, Mendiknas juga menyampaikan dukungan moralnya kepada para siswa, guru dan masyarakat di kawasan Cigalontang untuk tetap optimistis dan tidak larut dalam kesedihan akibat gempa.
Sementara itu, Depdiknas akan melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan ITB untuk melakukan verifikasi rencana pembangunan kembali sekolah yang rusak.
"Setelah rehabilitasi disetujui pemerintah proses selanjutnya adalah proyeknya akan diverifikasi terlebih dahulu oleh SMK dan ITB. Proyek perbaikan rusak ringan dan sedang oleh SMK sedangkan yang berat oleh insinyur dari ITB," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyudin Zarkasih menyebutkan, di Jawa Barat ada sekitar 800 sekolah mulai SD, MI, SMP, Tsanawiyah, SMA dan SMK yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 Skala Riechter (SR).
"Ada sekitar 800 unit sekolah yang rusak, semuanya masih diinventarisasi. Kerusakannya mulai berat, ringan dan sedang," kata Wahyudin.
Beberapa sekolah telah mengajukan untuk membuat sekolah tenda sambil menunggu proses rehabilitasi selesai.
"Kami berusaha memfasilitasi agar proses belajar mengajar tidak terganggu, Beberapa sekolah terpaksa diliburkan, namun diharapkan mulai Senin besok mereka sudah bisa konsolidasi dan belajar di tempat darurat," kata dia.(mel)
0 komentar:
Posting Komentar